Pembangunan Poros Maritim

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Riau

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Riau

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi terus dilakukan. Salah satunya, melalui percepatan pembangunan poros maritim, yang  ada di Riau yakni pembangunan pelabuhan Dumai.

Kepala Bidang Pengembangan Sistem Logistik Kedeputian Bidang Infrastruktur Kemenko Kemaritiman, Lukijanto kepada Haluan Riau, usai acara Diskusi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kemaritiman, Rabu (21/9) di kantor Bank Indonesia Pekanbaru.

Menurutnya, sebagai negara yang kaya Indonesia harus secara maksimal memanfaatkan posisi strategis dari dua pertiga wilayah yakni lautan, salah satunya dengan pengembangan pelabuhan-pelabuhan. Di Riau, pembangunan pelabuhan Dumai merupakan salah satu proyek strategi nasional sebagai salah satu proyek poros maritim.


"Dipilihnya Dumai, karena kita tahu Dumai memiliki potensi baik didalam maupun diluar yakni dengan keberadaan migasnya. Makanya dari program poros maritim ini, diyakini akan memberikan dampak positif bagi daerah tersebut nantinya,"ujar Luki.

Dijelaskannya, dari 24 titik pembangunan pelabuhan yang dilakukan pemerintah telah menganggarkan sebesar Rp1,5 Triliun. Guna mendukung percepatan pembangunan tersebut. Diharapkan nantinya, dengan pembangunan tersebut akan memberikan pertumbuhan bagi pusat perekonomian baru di seluruh Indonesia.

Adapun strategi pengembangan yang akan dilakukan yakni melakukan efisiensi pelayanan pelabuhan, dengan memindahkan muatan angkutan darat ke moda transportasi laut. "Jadi minimal 30 persen jalur pelayaran jangka pendek atau short sea shipping di Jawa dan Sumatera melalui jalur laut," tuturnya.

Selain itu juga dengan keberadaan poros maritim ini, lanjut Luki, diharapkan bisa menumbuhkan armada pelayaran nasional baru. Serta bisa menurunkan tarif logistik nasional dibawah angka 24,5 persen terhadap PDB. Untuk itu, diperlukan penguatan dibidang ketahanan baik pangan, energi maupun air. Dengan peningkatan daya saing industri, maritim dan pariwisata, juga dilakukan penguatan ekonomi inklusif, melalui penguatan basis pembiayaan pembangunan.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Bank Indonesia, Ismet Inono menuturkan bahwa percepatan pembangunan infrastrtuktur kemaritiman ini merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan perekonomian yang ada di Riau. Seperti memanfaatkan jalur transportasi sungai. "Memang selama ini sudah jalan tetapi belum diangkat sebagai satu kegiatan ekonomi yang bisa disuport secara bersama," ujar Ismet.

Dalam kondisi saat inilah, bagaimana pemerintah bisa memanfaat pengembangan pelabuhan ke sektor pariwisata maupun industri. Selama ini program tersebut sudah ada didalam program pemerintah, jadi tinggal mensinkronkan saja. Apalagi sungai yang ada di Indonesia, memiliki ukuran yang lebih lebar dan dalam. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan perekonomian tidak hanya melalui darat saja.

"Jika semua kegiatan perkonomian melalui darat, tentunya akan banyak biaya yang terus dikeluarkan. Nah dengan adanya pembangunan poros maritim inilah, kita berdayakan fasilitas alam yang ada,"pungkasnya.(nie)