Nelayan Gagal Melaut Akibat Sulit Dapat BBM

Nelayan Gagal Melaut Akibat Sulit Dapat BBM

LUBUK BASUNG (RIAUMANDIRI.co) - Nelayan di Tiku, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, gagal melaut akibat kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan premium pada tiga hari terakhir.

"Sudah susah mendapatkan BBM jenis pertalite dan premium, saat ini para nelayan istirahat melaut. Sudah hampir empat hari ini kelangkaan BBM," kata seorang nelayan di Kecamatan Tanjung Mutiara, Adang di Lubuk Basung, Minggu (4/9).

Setiap hari, dia mencoba untuk membeli BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Tiku dan tidak pernah mendapatkan BBM.


Sementara stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) yang dikelola oleh Koperasi Pemberdayaan Ekonomi Pesisir di Tiku, hanya menyediakan BBM jenis solar.

"Dalam satu hari sekitar dua kali saya ke SPBU untuk membeli BBM dan pertalite maupun premium sudah habis," katanya. Kelangkaan BBM ini sangat mengganggu aktivitas nelayan dalam mencari ikan, padahal BBM merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi para nelayan jika hendak melaut.

Dengan kondisi ini, dia dan teman-temannya merasa dirugikan karena pekerjaan satu-satunya sebagai nelayan tidak selancar dulu.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Agam, Ermanto, mengakui kalau kelangkaan BBM ini telah dikeluhkan para nelayan di daerah tersebut.

Hanya saja, pihaknya tidak bisa berbuat banyak kecuali meminta pihak Pertamina untuk memberikan pasokan BBM kepada para nelayan.
"Aktivitas nelayan untuk melaut mencari ikan memang sangat terganggu beberapa hari terakhir akibat kelangkaan BBM yang mereka butuhkan. Tapi kami akan menyurati pihak Pertamina untuk memprioritaskan kebutuhan para nelayan," katanya.

Agam memiliki garis pantai sepanjang 43 kilometer, memiliki sebanyak 442 unit alat tangkap dengan rincian payang sebanyak 39 unit, pukat pantai sebanyak 45 unit.

Kemudian, jaring insang sebanyak 95 unit, bagan 18 unit, pancing tonda sebanyak 39 unit dan pancing lainnya 206 unit.
Sementara jumlah nelayan sebanyak 2.780 orang yang terdiri atas nelayan penuh sebanyak 1.689 orang, nelayan sambilan 561 orang dan nelayan perairan umum 530 orang. (ant/azw)