Proyek MultiYears Pekanbaru akan Dievaluasi

SMP Madani Juga Disorot Dewan

SMP Madani Juga Disorot Dewan

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.CO)-Pembangunan SMP Madani oleh Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, termasuk dalam sorotan DPRD Pekanbaru. Hal itu seiring dengan Dewan melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan yang dianggarkan secara tahun jamak (multiyears) oleh Pemko Pekanbaru.


Menurut Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru, Roni Amriel, pihaknya akan memanggil semua instansi yang terkait dengan pelaksanaan proyek yang menggunakan sistem tahun jamak.


"Untuk proyek multiyears, kita akan lakukan evaluasi secara menyeluruh, langkah ini untuk mengecek kebenaran pembangunan proyek yang ada," terangnya, Selasa (30/8).



Ada beberapa proyek pembangunan yang akan dievaluasi menyeluruh tersebut. Selain SMP Madani di Jalan Kasah, Tangkerang, sejumlah proyek lain juga akan ikut dievaluasi. Di antaranya pembangunan


SMP Perkantoran Pemko di Tenayan Raya, Rumah Sakit Umum Tipe C, serta SMK Teknologi di Jalan Lingkar.

"SMP Madani juga ikut dievaluasi. Ini untuk menyikapi beredarnya kabar yang menyebutkan pembangunannya bermasalah dari segi fisik," tambahnya.

Ditambahkannya, evaluasi tersebut dilakukan sebelum proyek-proyek tersebut dilanjutkan pembangunannya. Saat ini Dewan tengah menunggu  jadwal untuk melaksanakan evaluasi tersebut.

Dalam hal ini, SKPD terkait akan disurati dan ditanyakan tentang realisasi kegiatan baik fisik maupun realisasi keuangannya. Sekaligus memerintahkan dinas bersangkutan membeberkan lapiran dari hasil pembangunan, mulai dari pertama hitungan tahun jamak tersebut sampai akir masa pembangunannya.

"Sekaligus DPRD dimungkinkan akan turun bersama-sama kembali melakukan pemantauan langsung ke lokasi. Ini akan diagendakan bersama SKPD terkait. Selain itu untuk informasi dari masyarakat bagaimana kondisi pembagunan khususnya gedung SMP Madani itu tetap akan dilakukan, terutama berhubungan dengan kegiatan pembangunan fisik, karena ini memang sudah menjadi tugas kami dari komisi IV," imbuhnya.

Sebelumnya, pembangunan SMP Madani tersebut sempat disorot, karena dinilai dikerjakan asal-asalan. Hingga kini, bangunan SMP Madani yang menelan anggaran senilai Rp42 miliar di Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, belum kunjung difungsikan.

Sebelumnya, sempat beredar kabar yang menyebutkan gedung itu sudah mengalami kebocoran pada beberapa bagian, meski belum sempat digunakan. Salah satunya, sorotan datang dari Ketua Asoasiasi Kontraktor Konstruksi Seluruh Indonesia, Syakirman. Ia menilai, pembangunan SMP Madani oleh PT Rimbo Peraduan terkesan asal-asalan.

Konsep tak Jelas Tak hanya dari sisi pembangunan fisik, perihal SMP Madani itu juga ikut disorot pengamat pendidikan Riau, Soemardi Taher. Ketika dikonfirmasi belum lama ini, Soemardi menilai, perencanaan SMP Madani terkesan belum lengkap, namun sudah buru-buru dilaksanakan. Sehingga ada kesan, pembangunan sekolah itu hanya untuk mencari popularitas saja.

"Saya bingung juga maksud dan tujuan Pemko Pekanbaru membangun SMP Madani itu. Padahal di Pekanbaru sekolah negeri dan swasta sudah banyak. Apa sasaran yang akan dicapai di sekolah itu nantinya. Kalau lebih mengacu ke pendidikan agama, Departemen Agama juga sudah menyediakannya, semua sudah ada," ujarnya.

Menurutnya, pembangunan SMP Madani tak perlu dilakukan kalau bermasalah. Karena dalam putusan mahkamah disebutkan, pemerintah pusat dan daerah wajib memberikan bantuan terhadap sekolah negeri begitu juga sekolah swasta. Namun diduga hal itu tidak dilakukan.

"Saya jujur, bingung dengan pemerintah saat ini di bidang pendidikan. Seperti masalah pembangunan SMP Madani ini, saya tak mengerti apakah sekolah itu bisa membuat suasana baru, bisa menerapkan kurikulum baru dan sebagainya. Intinya begini, pemerintah kota ini uruslah yang jelas-jelas saja. Ini kan namanya mau mencari hal-hal yang aneh-aneh saja, harus ini harus itu, apa iya. Sampai kapan walikota bisa mengurus sekolah itu. Kalau ganti siapa lagi yang akan mengurus," ujarnya lagi

Terkait hal itu, Kabid Sarana Prasarana Disdik Pekanbaru, Katwadi mengatakan, pembangunan gedung SMP Madani berjalan sesuai kontrak. Terkait sejumlah siswa SMP Madani yang masih menumpang belajar di SMP 4 Pekanbaru, Katwadi mengaku hal itu tidak masalah. Karena dengan progres fisik yang sudah mencapai 95 persen, sebagian gedung sudah bisa ditempati. menurutnya, hanya lima persen lagi yang belum siap, meliputi pengerjaan taman, pagar dan listrik. (ben, her)