Jelang GP2 di Monza Sean Gelael harapkan adanya mukjizat

Jelang GP2 di Monza Sean Gelael harapkan adanya mukjizat

Spa (riaumandiri.co) - Setelah sebelumnya menagku belum puas dengan performa dirinya saat ini, Sean Gelalel yang akan segera berlaga di ajang GP2 di Italia nanti mengharapkan dirinya mendapat mukjizat sehingga dapat tampil lebih oke lagi.

Sean pada balapan Belgia akhir pekan kemarin cuma menempati posisi ke-18 baik di feature maupun sprint race. Alhasil, Sean pun masih terdampar di luar 10 besar, yakni urutan ke-15 dengan 24 poin dari delapan seri berlalu.

Dengan musim ini jadi balapan debut Sean di GP2, sulit mengharapkan bisa tampil konsisten di setiap seri mengingat sirkuit yang ditemui bakal berbeda-beda dan membutuhkan adaptasi yang baik.

Wajar jika Sean mengaku belum puas dengan performanya saat ini dan berharap bisa meraih hasil lebih baik di balapan GP2 Italia yang dihelat di Monza akhir pekan ini.

"Mobil kami masih kurang kompetitif. Ada masalah pada ban sehingga kami tidak bisa maksimal. Apa pun yang kami ganti, masalahnya tetap ada. Sejauh ini belum ada solusi yang tepat. Mudah-mudahan di Monza kami bisa mendapat mukjizat dan bisa mendapatkan mobil yang kompetitif," tutur Sean seperti dalam rilis ke detikSport.

Hal senada juga diungkapkan rekan setimnya Mitch Evans yang musim ini juga tampil kurang oke dan berada di posisi ke-11 dengan 77 poin. Padahal Evans lebih berpengalaman karena sudah tiga musim membalap di sana.

"Kami seharusnya bisa berada di posisi yang lebih bagus dari sekarang karena kami punya potensi yang besar. Cuma kami masih punya persoalan yang belum terselesaikan dan ini pekerjaan rumah buat semua anggota tim," kata Evans.

Faktanya Campos Racing memang kurang oke terutama di sesi kualifikasi karena hanya sekali menempatkan pebalapnya di 10 besar, yakni di Monaco.

Sementara di sesi balapan, pencapaian terbaik tim itu adalah saat menempatkan Evans dan Sean di dua podium teratas pada seri Austria.

"Ya, tentu kami ingin tampil lebih konsisten. Kami bersama tim harus harus bekerja lebih keras untuk mewujudkan itu. Sebenarnya kami berharap setelah jeda liburan musim panas ada perubahan yang signifikan. Akan tetapi, ternyata kami belum juga bisa menyelesaikan masalahnya," papar Sean.

Balapan di Monza kondisinya hampir sama dengan balapan seri Belgia karena karakter sirkuitnya mirip yakni trek cepat. Trek balap ini memiliki panjang lintasan 5.793 meter dengan 11 tikungan. Di sirkuit inilah para pembalap bisa memacu kendaraan mereka sekencang-kencangnya karena Monza merupakan sirkuit yang paling minim hambatan.

Dengan karakteristik Monza yang seperti ini, berarti pebalap harus pintar-pintar mengatur rem, terutama sesaat sebelum memasuki tikungan setelah lintasan lurus. (dtk/ivn)*