Pemko Sukses Benahi

Pantai Padang Jadi Wisata Keluarga

Pantai Padang Jadi Wisata Keluarga

Padang (riaumandiri.co) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, menyatakan telah sukses membenahi kawasan Pantai Padang dari lokasi maksiat menjadi kawasan wisata keluarga yang ramai dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara.

"Dulunya kawasan ini memang dikenal sebagai tempat perbuatan asusila, namun sekarang berubah total menjadi lokasi wisata keluarga yang jauh dari maksiat," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, Medi Iswandi di Padang, Rabu (24/8).

Ia menambahkan, penataan kawasan Pantai Padang membutuhkan waktu yang cukup lama, dan proses negosiasi yang cukup alot dengan warga. Namun dengan kegigihan dan kesabaran dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya pariwisata, akhirnya tuntas juga.


"Pemerintah berhasil meyakinkan bahwa pembenahan pariwisata bukanlah untuk kepentingan pemkot semata, namun hal ini merupakan bisnis, kalau tidak dibenahi bisa tertinggal dari daerah lain," sebut dia.

Pemerintah kemudian membenahi Pantai Padang, mulai dari melengkapi infrastruktur hingga menertibkan pedagang yang membutuhkan waktu hingga delapan bulan.

"Sementara untuk Pantai Muaro Lasak dan Pantai Purus yang awalnya sudah dirintis oleh Kadisbudpar sebelumnya bisa selesai beberapa bulan setelahnya," kata dia pula.

Ia mengakui masih mengalami kendala dalam pengelolaan Pantai Padang, seperti seringnya pengunjung merasa diperas dengan membayar uang parkir dan tarif makanan yang mahal.

Untuk mengatasi hal ini pemkot akan mewajibkan para pedagang untuk menempelkan tarif makanan, sehingga pengunjung bisa memperkirakan berapa uang yang harus dibayarkan ketika berbelanja di sana.

Sedangkan untuk pengelolaan parkir, pengunjung yang merasa diperas, bisa langsung melapor ke kantor Disbudpar dan berapa uang mereka yang diperas akan diganti.

"Kita mengganti uangnya dengan tujuan masyarakat yang menjadi korban mau melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib," ujar dia.
Pemko telah melakukan koordinasi dengan kepolisian dalam memberantas perilaku pemalakan tersebut. Juga sudah dipasang CCTV untuk mengawasi aktivitas pengunjung.

"Jika masih ada praktik tersebut silakan langsung melapor kepada pihak berwajib, karena barang bukti akan diambil dari rekaman video CCTV," katanya. (ant)