31 PERWAKILAN PEMERINTAHAN JABAR

Belajar Sentra Peternakan Rakyat ke Siak

Belajar Sentra Peternakan Rakyat ke Siak

SIAK (riaumandiri.co) - Kendati baru akan memasuki usia 17 tahun, Kabupaten Siak telah menjadi salah satu daerah di Indonesia yang dijadikan pemerintah daerah lain sebagai percontohan dalam banyak hal. Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan studi banding ke Kabupaten Siak untuk mempelajari pengelolaan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) di 'Negeri Istana, Rabu (24/8).

Kedatangan mereka disambut Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Pemkab Siak Susilawati di Zamrud Room, Komplek Abdi Praja, Siak Sri Indrapura.

Peserta studi banding yang berjumlah 31 orang itu dipimpin oleh Kepala Seksi (Kasi) Budi Daya Indiatari dari Dinas Peternakan dan Perkebunan Pemprov Jabar. Dalam rombongan besar itu, Indiatari membawa serta beberapa orang perwakilan dari beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat.


Indiantari selaku ketua rombongan mengatakan mengaku datang untuk melihat dan mempelajari langsung tata kelola Sentra Peternakan Rakyat yang ada di Kabupaten Siak.

"Di tempat kami SPR ini masih tergolong baru,” katanya. Selain itu lanjut perempuan berkacamata ini, kunjungan ini jadi kesempatan untuk saling bertukar pikiran dibidang peternakan.

"Kami membawa serta peternak supaya mereka bisa belajar cara beternak yang dilakukan di Kabupaten Siak”
Selain ,kata dia, Kabupaten Siak juga sengaja dipilih sebagai tujuan kunjungan kerja karena memiliki banyak tujuan wisata.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak Susilawati kepada rombongan menjelaskan, saat ini Kabupaten Siak merupakan salah satu dari lima daerah pilot project yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat terkait pengembangan sapi Bali.

"Jadi di Kabupaten Siak, pengembangan domba agak ditekan karena tidak bisa dilakukan sejalan dengan sapi Bali,” ungkap Susi.

Selain itu, Susi juga menjelaskan, Kabupaten Siak beberapa tahun terakhir juga fokus mengembangkan pola Sistem Integrasi Tanaman Ternak (SITT) yang menguntungkan petani. Karena pelepah kelapa sawit dapat diolah menjadi pakan sapi, dan sebalikya kotoran sapi berwujud padat dan cair dapat diproses menjadi pupuk organik bagi tanaman sawit.

"Keduanya baik ternak sapi maupun kebun kelapa sawit dikelola agar saling menguntungkan,” jelas Susi.(adv/humas)