DPRD Medan Minta

Pengawasan Makanan Jangan Bersifat Musiman

Pengawasan Makanan Jangan Bersifat Musiman

Medan (riaumandiri.co)-Terkait mutu dan persediaan pangan yang menjadi sorotan DPRD Medan. Dugaan makanan atau jajanan yang kerap mengandung bahan pengawet dinilai perlu penanganan serius. Sebab, masalah kesehatan adalah hal yang pokok menyangkut generasi masa depan anak bangsa.Untuk itu Dewan minta pengawasan makanan tidak bersifat musiman.


DPRD meminta agar Badan Ketahanan Pangan kota Medan tetap melakukan pengawasan rutin jaminan mutu dan kesediaan pangan. Terkait kehigienisan bahan makan, pelabelan makanan halal, penggunaan bahan pengawet makanan di pasar, pinggir jalan hingga jajanan di lingkungan sekolah harus selalu diawasi.


“Pengawasan jangan musiman, tapi dilakukan rutinitas. Bukan seperti selama ini, pengawasan dilakukan hanya menjelang hari raya besar,” tegas anggota Komisi A DPRD Medan, Mulia Asri Rambe kepada wartawan, menang gapi masih lemahnya pengawasan makanan yang menggunakan bahan pengawet, Rabu (27/7).



Lelaki yang kerap disapa Bayek ini mengatakan, di lingkungan sekolah misalnya, banyak jajanan yang diduga menggunakan bahan pengawet. “Ini sangat berbahaya untuk kesehatan masa anak bangsa. Selama ini masih minim pengawasan dan pembinaan. Kita berharap Badan Ketahanan Pangan Kota Medan melakukan pengawasan ekstra,” ujarnya.


Menurut Bayek, makanan mie dan bakso diduga kerap menggunakan bahan pengawet. Bahkan ikan basah dan ikan kering yang dijual di pasar serta makanan lainnya harus diawasi terhindar bahan pengawet. Begitu juga mutu dan higienis serta label halal makanan, Pemko Medan harus peduli akan hal itu.


Ditambahkan Bayek politisi asal Golkar ini, Pemko Medan kiranya segera merespon keresahan masyarakat Medan terkait makanan tidak halal dan menggunakan bahan pengawet seperti boraks, formalin dan zat pewarna lainnya. Seiring itu, kata Bayek, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemko Medan yakni Badan Ketahanan Pangan Kota Medan harus mempersiapkan sarana dan prasarana seperti laboratorium dan tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) ahli bidang laboratorium.


Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kota Medan Hj Emilia Lubis mengatakan pihaknya tetap melakukan pengawasan/monitoring terkait mutu dan ketahanan pangan di pasar dan lingkungan sekolah. Pengawasan itu akan tetap ditingkatkan untuk melindungi konsumen.


Emilia menilai, terkait peralatan laboratorium, pihaknya sedang mempersiapkan sarana dan prasarana untuk terakreditasi. "Nantinya jika sudah terakreditasi, seluruh makanan dan sayuran di mini market/pusat perbelanjaan akan terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Ketahanan Pangan. Sehingga, seluruh makanan yang terjual disana bebas bebas dari makanan berpengawet dan boraks," tandasnya. (bsc/ivi)