Asman Abnur

Pedagang Emas yang Masuk Istana

Pedagang Emas yang Masuk Istana

Politisi Partai Amanat Nasional (riaumandiri.co)ini diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), menggantikan Yuddy Chrisnandi.


Sejak kecil, pria kelahiran 2 Februari 1961 di Batukalang, VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman, Sumatera Barat ini, telah memiliki perjalanan hidup yang panjang. Proses hidup yang berliku itu  membuat
Pedagang


pria ini menjadi matang dan hingga akhirnya menjabat sebagai Ketua Komisi X DPR RI.
Sosok Asman sangat akrab dengan dunia usaha. Saat sekolah, Asman pun membantu orangtuanya berdagang. Usaha utamanya, sebelum merambah ke bidang lain adalah berdagang emas. Kini, putra pasangan Aburuddin Hamzah dan Nurcaya ini memiliki beberapa toko emas, apotik, SPBU, bank hingga pusat kebugaran.

Pria berusia 56 tahun ini besar di Padang. Setelah lulus dari SMEA Tanjung Pinang pada tahun 1977, Asman Abnur melanjutkan studinya di D3 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas mengambil jurusan Akuntansi pada tahun 1983. Gelar sarjananya ia dapat dari Fakultas Ekonomi Universitas Ekasakti Padang, tahun 1990 lalu.

Tak puas dengan gelar sarjana, ia melanjutkan studinya di Universitas Airlangga dan mendapatkan gelar S2 Magister Sains (MSi) pada tahun 2004. Di universitas yang sama, Asman kini sedang mengejar gelar doktor.


Asman aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Batam dan pernah menjabat sebagai ketua pada 1998-1999. Dia juga jadi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam sejak 1999 hingga 2001.

Karirnya di sejumlah organisasi diawalinya pada tahun 1990 sebagai Ketua Asosiasi Perdagangan Valuta Asing Batam tahun 1990-1992. Dia juga pernah memegang sejumlah jabatan penting seperti Ketua HIPMI Batam pada tahun 1995-1998, Ketua KADIN Batam tahun 1999-2004, Ketua Tim Pengkajian FTZ Batam pada 2000-2001, dan Ketua BAZIS Batam 2000-2004.

Karir politiknya semakin naik pada tahun 2000, dia menjadi anggota DPRD Kota Batam, Oktober 2000 hingga Maret 2001. Dia juga pernah menjabat sebagai Wakil walikota Batam pada tahun 2001 dan mengundurkan diri pada tahun 2003 untuk maju sebagai anggota DPR RI asal Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional). Bahkan dia pun pernah menjadi Ketua panitia Kerja (Panja) BUMN.

Pada periode 2014-2019, Asman kembali terpilih jadi legislator. Sebelum ditunjuk jadi menteri, Asman duduk di Wakil Ketua Komisi IX DPR yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan.

Pada Munas PAN 2015, Asman terpilih jadi Wakil Ketua Umum DPP PAN. Selaim itu dia juga menjabat Ketua Tim Pemenangan Pilkada serentak pada Desember 2015.

Saat duduk di Komisi XI, Asman pernah menjadi pimpinan Tim Teknis Pencalonan Anggota BPK (2009), Pimpinan Panja RUU Jaring Pengaman Sistem Keuangan (2009), Pimpinan Pansus Perpajakan Komisi (2008), Pimpinan Panja 3 PERPU Komisi XI DPR RI (2008), Wakil Ketua Pansus Perbankan Syariah (2008).

Selain aktif di dunia politik, ayah dua orang anak ini juga aktif sebagai pengusaha. Beberapa perusahaan tercatat sebagai miliknya. Beberapa SPBU, sejumlah restoran, apotik, toko emas, dan money changer adalah sebagian usaha yang dimilikinya. Sebagai anggota dewan, suami Dra. Zasjuniarti ini ingin memperjuangkan aspirasi dunia usaha dan daerah dalam perumusan kebijakan strategis 5 tahun ke depan dan berpartisipasi memajukan bangsa di bidang ekonomi, pendidikan, agama, dan politik. (bbs, kom, btd, ral, sis)