Jam Malam Resmi Berahir di Irak

Bom Meledak, 40 Tewas

Bom Meledak, 40 Tewas

BAGHDAD (HR)- Jam malam yang telah diberlakukan Irak selama kurun waktu satu dekade berakhir, Minggu (8/1). Namun, beberapa jam sebelum jam malam resmi berakhir, sebuah bom meledak di Baghdad dan menewaskan sedikitnya 40 orang.
Sejumlah bom meledak di wilayah berbeda di Irak, pada Sabtu (7/2). Peristiwa ini seakan menunjukkan bahwa negara tersebut masih belum aman dari serangan, terutama kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Di daerah New Baghdad, seorang pembom bunuh diri meledakkan bom di sebuah jalan, yang dipenuhi toko-toko perangkat keras dan restoran. Polisi menyatakan, akibat peristiwa tersebut 22 orang tewas.
"Restoran tersebut penuh dengan remaja, anak-anak, dan wanita saat pembom bunuh diri meledakkan dirinya. Banyak yang terbunuh," kata salah seorang saksi Mohamed Saeed.
Menurut Kelompok Intelijen SITE, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka mengatakan, serangan menargetkan warga Syiah di lingkungan tersebut.
Serangan kedua terjadi di pasar Shorja di pusat kota Baghdad. Dua bom berjarak 25 meter meledak secara terpisah. Polisi menyatakan, insiden tersebut menewaskan sedikitnya 11 orang. Pemboman lain di pasar Abu Cheer, barat daya Baghdad menewaskan sedikitnya empat orang. Di Tarmiya, 50 kilometer utara Baghdad, ledakan bom menewaskan sedikitnya tiga tentara.
Para pejabat rumah sakit telah mengkonfirmasi jumlah korban. Namun untuk serangan lain belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.
Meski pemboman terus terjadi, pemerintah terus melanjutkan rencana mereka mencabut jam malam di Baghdad pada Minggu. Sebelumnya, jam malam di Irak berlaku mulai tengah malam hingga pukul 05.00 pagi waktu setempat. Jam malam yang diberlakukan mulai 2004, dilakukan untuk menanggapi serangkaian kekerasan sektrarian yang melanda Irak setelah invasi pimpinan AS.(rol/ivi)