Setelah 9 Tahun Diblokade,

Israel Buka Perlintasan Utama Gaza

Israel Buka Perlintasan Utama Gaza

Gaza City (riaumandiri.co) - Setelah 9 tahun ditutup, akhirnya Otoritas Israel membuka perlintasan utama antara wilayahnya dengan Gaza. Dengan demikian, hal ini kembali akses kendaraan yang membawa barang-barang ke Gaza.


Seperti dilansir AFP, Kamis (14/7), fotografer AFP melaporkan adanya aliran barang melalui perlintasan Erez yang menjadi jalan masuk ke wilayah Palestina. Perlintasan itu diblokade Israel selama satu dekade terakhir.


Sejak tahun 2007 silam, Perlintasan Erez terlarang bagi setiap warga Palestina. Aliran barang disalurkan melalui perlintasan Kerem Shalom, Gaza bagian selatan. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, warga Israel di sekitar wilayah perbatasan itu mengeluhkan ratusan truk yang melintasi setiap hari, yang dianggap memicu kepadatan lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan lainnya.



Mantan Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaa lon pada Mei lalu menyebutkan perlintasan Erez akan dibuka untuk mempermudah aliran barang ke dalam wilayah Gaza dan mengurangi kepadatan lalu lintas di Kerem Shalom.


Smeentara itu, Juru bicara COGAT, badan di Kementerian Pertahanan Israel selaku penanggung jawab penerapan kebijakan pemerintah di wilayah Palestina, menerangkan kendaraan diperbolehkan masuk ke Gaza melalui perlintasan Erez.
"Langkah ini dilakukan untuk memfasilitasi kinerja para importir Palestina dan juga membantu perekonomian Jalur Gaza," ujar juru bicara yang tidak menyebut namanya itu kepada AFP.


Secara terpisah, asosiasi pemilik kendaraan Palestina di Gaza menyebut, sekitar 110 kendaraan tiba di wilayah mereka melalui perlintasan Erez. Berlokasi di wilayah Jalur Gaza sebelah utara, perlintasan Erez terletak di dekat kota-kota besar Israel dan mempermudah penyaluran barang dari kota pelabuhan Israel seperti Ashdod.


Israel tetap memberlakukan blokade bagi Gaza selama satu dekade terakhir, dengan alasan mencegah pergerakan kelompok Hamas yang menguasai Gaza. Kendati, Bank Dunia dan PBB menilai, blokade yang diberlakukan Israel itu mematikan seluruh ekspor dari Gaza juga memperlemah ekonomi di wilayah tersebut. Padahal, Jalur Gaza menjadi rumah bagi 1,9 juta warga Palestina yang diapit wilayah Mesir, Israel dan Laut Mediterania. (dtc/rud)