TNI AU Suguhkan Atraksi F-16 dan Hawk 100/200

Paskhas Tampilkan Simulasi Pembebasan Sandera

Paskhas Tampilkan Simulasi Pembebasan Sandera

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Puncak gelaran Open Days yang diselenggarakan dalam rangka Bulan Dirgantara tahun 2016 di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Minggu (22/5), berlangsung meriah.

Suguhan yang membuat decak kagum masyarakat Riau pada umumnya, dan Kota Pekanbaru pada khususnya, yakni atraksi Fly Pass empat pesawat tempur F-16 dan Hawk 100/200 dari Skadron Udara 16 dan 12, serta simulasi pembebasan sandera yang dilakukan Pasukan Khas 462 Pulanggeni TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

Atraksi Fly Pass atau terbang melintas dengan rendah tersebut dilakukan selama lebih kurang 20 menit lamanya. Terbang rendah diawali dengan dua pesawat Hawk 100/200 yang melintas dari berbagai penjuru. Atraksi tersebut menggambarkan kalau pesawat tempur tersebut tengah diserang musuh.

Selanjutnya, kedua pesawat tersebut melakukan pengintaian dengan terbang rendah sebelum akhirnya melakukan penyerangan.

Atraksi terbang rendah itu turut menggunakan sejenis bahan peledak
Paskhas
yang sebelumnya ditanam di sebuah lokasi jauh dari penonton.
     
Bahan peledak dengan daya ledak lemah itu  diibaratkan sebagai bom yang dibawa kedua pesawat tersebut untuk menyerang musuh. Sesaat pesawat tersebut melintas, bom tersebut lalu meledak dan menambah decak kagum ribuan pengunjung.
     
Setelah atraksi Hawk 100/200 selesai dilakukan dengan beragam manuver, giliran dua pesawat tempur F-16 mengambil alih. Pesawat asal Amerika Serikat tersebut melakukan manuver yang sama seperti Hawk 100/200. Hanya saja, efek suara yang ditimbulkan F-16 lebih kencang sehingga menambah kekaguman pengunjung.
     
Kepada sejumlah awak media, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi, mengatakan kegiatan Bulan Dirgantara sempena dengan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara ke-70.

"Kegiatan ini terbuka untuk umum yang bertujuan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap dunia penerbangan dan TNI AU," ungkap Marsma Henri Alfiandi.
     
Selain itu, Henri juga mengatakan kegiatan itu untuk mendekatkan diri antara TNI AU dengan masyarakat Pekanbaru pada khususnya dan Riau secara umum. "Kita ingin menyampaikan kepada masyarakat Riau bahwa kita memiliki kekuatan strategis. Apa yang dimiliki dan kemampuan kita ke masyarakat," lanjut Henri.
     
Selain atraksi kedua jenis pesawat tempur tersebut, gelaran acara juga diwarnai penampilan Paskhas 462 Pulanggeni TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Para pasukan menggelar simulasi pembebasan sandera dengan melibatkan satu unit Helikopter jenis Super Puma dan sejumlah bahan peledak serta senjata api.
     
Operasi pembebasan sandera yang menyerupai sungguhan itu melibatkan puluhan prajurit Paskhas berseragam lengkap dengan senjata api laras panjang. Simulasi sendiri diawali dengan tibanya sebuah helikopter Super Puma yang terbang rendah dari arah utara untuk selanjutnya menurunkan sejumlah personil elit TNI AU itu.
     
Sejumlah anggota Paskhas itu selanjutnya dengan cepat turun secara bersamaan menggunakan tali dari helikopter ke "ground". Sesampainya di tanah, mereka langsung membentuk sejumlah formasi dengan menyasar sebuah bangunan yang digambarkan dengan gubuk.
     
Di bangunan itu, seorang sandera dibekap oleh penjahat. Personil yang telah membentuk formasi lantas melakukan manuver guna menyergap bangunan tersebut. Setelah terjadi beberapa kali kontak senjata, personil pun berhasil mendekati pintu bangunan itu.
     
Petugas membuka paksa pintu bangunan itu dengan menggunakan bom berdaya ledak rendah. Setelah pintu terbuka, petugas kemudian menyisir masuk sementara beberapa personil tetap berada di luar bangunan.
     
Setelah dirasa aman, petugas kemudian membawa sandera yang bersangkutan pergi dari luar gedung. Setelah gedung tersebut dikosongkan, personil Paskhas selanjutnya meledakkan gedung itu hingga hancur.
     
Sebelum ilustrasi pembebasan sandera tersebut, sejumlah personil lainnya secara terpisah menunjukkan kebolehannya dengan menggunakan senjata api laras panjang serta seni bela diri. Aksi itu sendiri membuat decak kagum ribuan penonton yang hadir di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.  
     
"Sedikit cuplikan kemampuan Paskhas, pasukan elit TNI AU dalam membebaskan sandera agar masyarakat tahu disamping memiliki pasukan lainnya seperti Gegana, juga ada Paskhas. Sehingga timbul rasa aman," pungkas Henri Alfiandi.
     
Rangkaian kegiatan Bulan Dirgantara yang digelar Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dilakukan selama tiga hari sejak Jumat lalu (20/5). Dalam kegiatan itu, penyelenggara turut menyuguhkan beragam acara seperti Drag Bike, Slalom Mobil, panggung hiburan, pameran pesawat F16 dan Hawk 100/200 serta sejumlah alat utama sistem persenjataan milik TNI AU.(dod)