Tanaman Zaitun dan Kurma

BI Kembangkan Tanaman Berbasis Syariah

BI Kembangkan Tanaman Berbasis Syariah

PEKANBARU (HR)- Guna meningkatkan sektor perekonomian khususnya dibidang sektor pangan di Pekanbaru, Bank Indonesia (BI) cabang Riau akan mencanangkan tanaman berbasis syariah bagi masyarakat Pekanbaru. Pencanangan ini akan dimulai dengan memperkenalkan jenis tanaman Kurma dan buah Zaitun.

Demikian diungkapkan Kepala BI Cabang Riau, Mahdi Muhammad kepada Haluan Riau, dalam acara pembentukan Komunitas Klaster Hydroponik, Jumat (6/2) di Lapangan Tenis Komplek Perumahan Bank Indonesia. Hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pertanian Pekanbaru Edwar Yunus, Perwakilan Komunitas Hydroponik Pekanbaru Farahnita, Inspirator Komunitas Masril Koto dan seluruh kelompok binaan Hydroponik Pekanbaru.

Dikatakan Mahdi, menindaklanjuti dengan program yang telah dicanangkan sebelumnya yakni pengembangan kelompok hydroponik, sekaligus evaluasi terhadap kelompok yang telah melaksanakan program Hydroponik yang diawali pada tahun lalu. BI akan lebih mengembangkan kepada tanaman pangan menuju tanaman berbasis syariah. Dengan mengambil dua jenis tanaman yang memiliki karbohidrat yang tinggi sesuai dengan kajian syariah yakni tanaman zaitun dan kurma.

"Saat ini BI tengah melakukan riset dengan melibatkan beberapa orang tim ahli dalam mengembangkan tanam pangan syariah. Dengan melakukan studi dari beberapa referensi tentang beberapa tanaman pangan berbasis syariah. Di mana hasil komoditi pangan tersebut ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi masyarakat khususnya bagi kesehatan," ujar Mahdi.

Dijelaskannya, Kurma merupakan jenis makanan yang sangat bermanfaat karena sangat banyak mengandung karbohidrat, vitamin, serta protein yang sangat tinggi. Bahkan dari kajian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa satu pohon kurma mampu untuk memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi untuk satu orang. "Jadi jika satu orang saja cukup mengkonsumsi kurma, maka di Riau yang lebih kurang dengan 6 juta penduduk, hanya membutuhkan 6 juta pohon kurma saja untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Riau," tuturnya.

"Kita sangat optimis program ini akan berkembang karena kita sudah lakukan uji coba di Thailand. Sementara jika dilihat iklimnya kondisi cuacanya juga sama dengan Indonesia sama-sama tropis," terangnya.

Mahdi juga meyakini program ini nantinya bisa dikembangkan di Riau khususnya Pekanbaru, hanya saja perlu pembiasaan bagi masyarakat. Sama seperti sawit, sebelumnya juga masyarakat Riau tidak yakin sawit bisa berkembang di Riau. Tetapi ternyata setelah banyak dicoba barulah ini menjadi terbiasa.

Dalam kesempatan yang sama pula Kepala Dinas Pertanian Pekanbaru, Edwar Yunus menambahkan, pihaknya sangat mendukung program dari Bank Indonesia yang dalam mengembangkan tanaman pangan, walaupun sebenarnya sebelumnya Distan sendiri juga memiliki program yang sama namun belum berjalan.

"Jadi untuk pengembangan tanaman pangan ini, kita sangat memberikan apresiasi atas kepedulian BI selain sebagai bank yang hanya menghitung uang tetapi juga memperhatikan kebutuhan disektor pangan," ujar Edwar.(nie)