Syamsuar: MTQ Kecamatan Bukan Acara Tahunan

Syamsuar: MTQ Kecamatan Bukan Acara Tahunan

SIAK (riaumandiri.co)-Bupati Siak Syamsuar membuka secara resmi helat Musabaqoh Tilwatil Quran (MTQ) Tingkat Kecamatan Siak, Kamis (28/4) malam di Lapangan Sepak Bola, Kampung Suak.

Tampak hadir Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, Camat Siak Wan Saiful Effendi, Kemenag Siak, Upika Kecamatan Siak, beberapa tokoh masyarakat dan ribuan warga Siak.

Dalam arahannya Bupati Syamsuar menegaskan, helat MTQ yang sudah berlangsung di setiap kecamatan bukanlah acara tahunan.

"Kegiatan MTQ bukan merupakan kegiatan tahunan melainkan melihat sejauh mana pembinaan LPTQ dalam meningkatkan kualitas qori - qori'ah," tegas Bupati Syamsuar.

Diharapkan kepada LPTQ kecamatan dan Kabupaten bisa terus meningkatkan kualitas pembinaan para qori-qoriah hasil pembinaan akan terlihat dari hasil MTQ yang digelar rutin setiap tahun.

Bupati mengimbau kepada anak-anak untuk tidak bosan membaca dan mengkaji AlQuran. Budaya Magrib Mengaji harus terus dihidupkan dan kepada orangtua dan tokoh agama diminta bisa mengarahkan dan membimbing puntr-putri Siak khususnya dalam mempelajari AlQuran dan ilmu agama.

Camat Siak Wan Saiful Effendi mengatakan, kegiatan ini sangat erat kaitanya dengan keagamaan dengan budaya. Menurut Camat, AlQuran mengandung kunci budaya
Kampung Jatibaru Juara
Untuk yang ketiga kalinya Kampung Jatibaru menjuarai Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) di Kecamatan Bungaraya akhirnya berhak memboyong piala bergilir menjadi piala tetap,  Kamis (28/4) malam saat penutupan acara MTQ V I di halaman Kantor Kecamatan Bungaraya.

"Karena sudah tiga kali berturut-turut Kampung Jatibaru juara umum, maka kampung tersebut berhak memboyong piala bergilir ini menjadi piala tetap untuk Jatibaru," ungkap Dicky Sofyan Camat Bungaraya kepada wartawan, Jumat (29/4).
Selain itu, Camat juga berharap, kemenangan Kampung Jatibaru tersebut bisa menjadi tolak ukur bagi kampung lain yang ada di kecamatan yang dipimpinnya itu.

"Dengan kemenangan yang diraih Kampung Jatibaru ini, hendaknya bisa dijadikan tolak ukur bagi kampung lain yang ada di Bungaraya. Karena sulit untuk mempertahankan prestasi itu," tegasnya.

Sementara itu Rakip selaku Penghulu Kampung Jatibaru mengatakan, perolehan prestasi tersebut adalah berkat kerja sama yang baik antara pemerintah kampung dengan tokoh agama yang ada di kampungnya.

"Saya atas nama Penghulu Kampung Jatibaru mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada tokoh agama yang ada di Kampung Jatibaru. Karena, tanpa ada peran mereka prestasi ini tidak akan kita dapatkan kembali," ungkapnya.

Lebih lanjut Rakip mengatakan, antusias masyarakat di kampungnya sangat tinggi tentang kegiatan keagamaan.

"Masyarakat di Jatibaru sangat antusias sekali dengan kegiatan keagamaan. Sehingga, kitapun bisa terbantu dalam mempersiapkan diri untuk iven seperti ini," ujarnya.

Kemenangan Kampung Jatibaru dalam MTQ itu mendapat apresiasi juga dari kampung lain. Seperti yang diungkapkan Sadeli selaku Penghulu Kampung Buantan Lestari mengatakan, dirinya bangga dengan perolehan prestasi yang gemilang yang diraih oleh Kampung Jatibaru.

"Saya ucapkan selamat kepada Kampung Jatibaru yang sudah memboyong Piala bergilir menjadi hak milik, karena mempertahankan prestasi itu sangat susah. Contohnya saja Kampung Buantan Lestari, untuk meraih juara yang lebih tinggi sangat susah dan sampai saat ini kita tetap di posisi tiga," pungkasnya.(adv/hms)