Menteri Yasonna Resmikan Lapas Kelas III

6 Bulan, Lapas dan Rutan Harus Bebas Narkoba

6 Bulan, Lapas dan Rutan Harus Bebas Narkoba

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai perbaikan untuk menciptakan Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan yang benar-benar bebas dari peredaran narkoba. Pihaknya mematok target, hingga enam bulan ke depan, target itu sudah bisa dicapai.

Salah satu langkah yang akan ditempuh pihaknya adalah dengan meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pengunjung yang masuk ke dalam Lapas.

6 Bulan Termasuk pemeriksaan rutin kepada para narapidana.Selain itu, pihaknya juga telah mempersiapkan anggaran untuk pengadaan peralatan scanning seperti yang lazim ada di bandar udara. Nantinya, bagi pengunjung yang akan masuk ke dalam Lapas atau Rutan, wajib melalui proses scanner terlebih dahulu.

Hal itu disampaikannya saat meresmikan Lapas Kelas III Pekanbaru, di Kecamatan Rumbai, Jumat (15/4).

Menkumham Yasonna Laoly mengatakan, secara bertahap, kasus peredaran narkoba di seluruh Lapas atau Rutan di Indonesia akan terus dibenarhi, sehingga nantinya benar-benar bebas dari narkoba.

"Secara bertahap akan kita siapkan scanning seperti di bandara, selain itu CCTV finger print setiap tamu yang masuk. Jadi kita tahu siapa yang masuk. Kita akan jadikan protap atau SOP, ini berlaku untuk setiap pengunjung yang masuk," ujar Yasona.

Dijelaskan Yasona, operasi rutin ke seluruh lapas tetap dilakukan pihaknya, dengan bekerja sama denan pihak TNI, Polri dan BNN dalam pencegahan masuknya narkoba di Lapas. Setiap Kalapas, Karutan, Kakawanwil sudah diingatkan untuk melakukan operasi rutin.

"Target enam bulan, ke depan Lapas bebas narkoba. Kan sudah ada percontohan beberapa Lapas yang zero narkoba. Dari percontohan ini nantinya kita akan tahu bagaimana cara bekerjanya. Yang terpenting masuk dalam Lapas bagaimana pengamanannya, cek rutin dan masa bertamu, pembatasannya harus ada," tegas Menkumham.

Apresiasi Pemprov
Dalam kesempatan itu, Menteri Yasonna juga memberikan apresiasi kepada Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru, yang telah membantu membangu Lapas bagi narapidana yang memasuki masa asimilasi tersebut. Ia berharap, langkah Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru tersebut bisa menjadi contoh bagi daerah lain.

"Dengan sistem pembinaan dan metoda pendekatan terhadap warga binaan terus berkembang. Binaan pemasyarakatan produktif ini harus dimaknai sebagai komitmen untuk memberdayakan petugas dan warga binaan, agar dapat berkarya secara positif dan berkinerja untuk mewujudkan tugas yang berkualitas," ujar Yasonna.

"Kita akan terus berupaya dan mencanangkan para napi yang sudah terbebas dari hukumannya, agar benar-benar tidak akan mengulangi ke kesalahan mereka di masa lalu. Mereka harus lebih maju dan berkembang dari sebelumnya. Dan pembinaan yang telah merek terima dari masa asimilasi bisa bermanfaat," tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Yasona juga mengapresiasi atas komitmen Pemprov Riau yang akan bekerja sama membangun lapas Narkotika melalui APBD. Selain itu di lahan seluas 31 hektare di Rumbai ini juga akan dibangun Lapas Wanita. Rencana tersebut sangat baik dalam upaya untuk mengurangi over kapasitas Lapas yang ada di Riau.

"Dengan berfungsinya lapas terbuka ini diharapkan dapat menampung warga binaan dalam jumlah yang lebih besar, baik yang mendapatkan program asimilasi maupun program untuk mengatasi over capacity, khususnya UPT pemasyarakatan di Riau," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Menkumham juga mengingatkan kepada seluruh jajaran Kemenkumham di Riau, khusunya bagi petugas lapas, rutan, agar lebih bekerja profesional, akuntable, sinergi, transparan dan inovatif.

"Saat ini kinerja Lapas sedang dalam sorotan kritis dan tudingan miring akibat over capacity dan penyalahgunaan serta peredaran narkoba. Jangan sekali-sekali terlibat, kita tidak ada keraguan untuk memecat," tegas Yasona.

Sementara itu, Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, dalam sambutannya, mengatakan, dengan telah berdirinya Lapas kelas III ini bisa memberikan kegiatan positif bagi warga binaan. Dan bisa berbaur dengan masyarakat kembali setelah keluar dari masa tahanan.

"Riau siap memberikan pelayanan yang tebakk bagi warga binaan. Termasuk dalam peningkatan petugas Lapas dalam menjalankan tugasnya," ujar Plt Gubri.

Pada acara peresmian lapas kelas III Pekanbaru ini, Menkumham juga meninjau dan memanen buah sawit yang ada lokasi Lapas. Selain itu, Yasona juga menabur benih ikan lele, melihat ternak ayam yang akan menjadi usaha dari warga binaan. (nur)