Gagal, Rekanan Di-blacklist

Gagal, Rekanan Di-blacklist

BAGANSIAPIAPI (HR)- Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Rohil menyebut, proyek dengan nilai pagu Rp500 jutaan pada tahun anggaran 2014 banyak yang tidak selesai. Karena gagal, kontraktor telah di-blacklist.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Rohil Suwandi. Karenanya ke depan Suwandi menegaskan, pihaknya tidak akan segan mem-blacklist rekanan yang gagal.

Langkah ini dilakukan agar pembangunan dapat berjalan seperti yang ditargetkan. Langkah ini telah dilakukan CKTR pada proyek 2014. Di mana, sejumlah kontraktor telah di-blacklist lantaran tidak mengerjakan proyek sesuai kontrak. Dengan sanksi tegas tersebut rekanan tidak boleh mengikuti tender selama 2 tahun di proyek lingkungan CKTR.

"Perusahaan itu di-blacklist karena dianggap gagal tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Padahal tender yang dilaksanakan dengan selektif," kata Suwandi, Rabu (4/2).

Menurutnya, rata-rata nilai pagu kegiatan pekerjaan yang tidak tuntas dikerjakan pihak rekanan sekitar Rp500 jutaan, sedangkan nilai pagu di atas Rp1 miliar sebagian selesai dikerjakan dan sebagian dipending karena waktu pelaksanaan yang terbatas.

Sebagai langkah antisipasi ke depannya, jelas Suwandi, dapat dilakukan dengan menggesa lebih awal pelaksanaan kegiatan lelang. Sebab, sebagian besar kegiatan perencanaan sudah siap dikerjakan sekaligus surat ketetapan PPTK.

"Kami harap agar lelang dimulai bulan Maret 2015, karena SK PPTK sedang dalam proses. Mudah-mudahan kegiatan dapat tepat waktu baik lelang dan pengerjaannya," ujarnya.

Suwandi menambahkan, menyangkut kegiatan yang tidak tuntas, akan dilakukan evaluasi bersama Tim Banggar. Namun, jika kegiatan tersebut muncul dalam anggaran tahun berjalan akan dilelang kembali disesuaikan dengan pagu anggaran tersedia.

Air Bersih
Dalam program skala prioritas, tambah Suwandi, CKTR memprogramkan penyediaan sarana air bersih mencakup wilayah perkantoran hingga ibukota Bagansiapiapi. Dengan anggaran diperkirakan mencapai Rp11 miliar. "Akan dibuat pengolahan air bersih sekaligus membangun
jaringannya," ujarnya.***