Harga Premium dan Solar Turun Rp500

Organda Belum Putuskan Tarif Baru Angkutan

Organda Belum Putuskan  Tarif Baru Angkutan

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Keputusan Pemerintah Pusat menurunkan harga bahan bakar minyak jenis premium dan solar per 1 April (hari ini,red)  tentu harus diiringi dengan turunnya harga tarif angkutan umum. Namun Organisasi angkutan Darat (Organda) Pekanbaru belum memutuskan penurunan tarif baru.

"Penurunan harga premium Rp500 per liter, dengan segitu kita belum putuskan untuk menurunkan harga tarif angkutan umum, masih harga lama Rp4.000 untuk umum. Kita bikin saja satu angkutan kota penggunaan BBM sebanyak 20 liter, artinya ada penambahan pemasukan umpamanya Rp10.000.

 Tapi harus diingat , sekarang harga sparepart kendaraan nggak ikut turun," tegas Ketua Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Pekanbaru, Syaiful Alam, Kamis (31/3).

Dimintai tanggapan terkait nanti masyarakat menuding pengusaha angkutan tidak fair, karena BBM naik buru-buru naikkan tarif, namun BBM turun tak turunkan harga tarif, Syaiful menjawab, seraya menanyakan kembali, berapa kenaikan harga BBM yang terjadi waktu itu, artinya tak sebanding dengan penurunan harganya.

"Kenaikan harga BBM waktu itu hingga Rp2.000, berdampak terganggunya jalan operasional para awak angkutan, jadi masyarakat harus ngerti juga," kata dia.

Alasan lain mengapa kemungkinan akan berlaku tarif lama, Syaiful menerangkan karena harga sparepart kendaraan tak tercover masih tinggi.

Organda
Dicontohkannya, untuk jenis ban, oli dan peralatan lain. Ia berharap kepada pemerintah untuk mengontrol harga- harga sparepart itu. Artinya jangan hanya tarif angkutan yang dipertanyakan, tapi harga sparepart juga harus dikontrol.

"Jadi kita minta kepada pemerintah agar bisa mengontrol harga pasar terutama sparepart, bila harga bisa dikontrol, kita siap turunkan tarif. Sekarang ini antara kenaikan dan penurunan tidak imbang," kata Dia.

Ditambahkan Syaiful, untuk permasalahan penurunan harga tarif angkutan umum juga belum dibicarakan bersama Pemerintah Kota Pekanbaru melalui dinas terkait.

Direncanakan akan dilakukan bila penurunan harga BBM resmi diberlakukan, sekali lagi Dia berharap pemerintah juga realistis terhadap kebijakan.

Sementara itu Direktur Utama (Dirut) PD Pembangunan, Heri Susanto, menilai, penurunan harga BBM belum signifikan, meski demikian Ia menyatakan akan menyerahkan persoalan kepada Pemko Pekanbaru.

"Kita ini hanya sebagai operator, kalau kata Pemerintah Daerah harga tiket turun, ya kita ikut saja," singkat Dia.***