Puluhan Petani Desa Teluk Binjai

Ikuti Pelatihan Budi Daya Sawit

Ikuti Pelatihan Budi Daya Sawit

Teluk Meranti (riaumandiri.co)-Sebanyak 70 petani antusias mengikuti Pelatihan Manajemen Budidaya Kelapa Sawit yang dilaksanakan PT Riau Andalan Pulp and Paper bersama Asian Agri, Tanoto Foundation, dan Forum Komunikasi Binjai Mandiri di  Desa Teluk Binjai, Kecamatan Teluk Meranti, Kamis (30/3).

Dalam pelatihan tersebut, para petani diberikan bibit jenis topaz sebanyak 20.000 kecambah untuk lahan dengan luas 150 hektare.

Ketua FKBM, Dedi mengatakan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi petani di daerahnya. Pasalnya, para petani yang tergabung dalam FKBM belum teratur dalam melakukan perawatan, baik pemupukan atau dosis dalam melakukan penyemprotan di lapangan.

“Saat ini para petani bekerja belum ada standar perawatan dan masih terjadi pemborosan. Menurut saya pelatihan ini dapat mengajarkan para petani melakukan perawatan tanaman dengan efiesien. Sehingga dapat meningkatkan hasil panen,” jelasnya.

Ia menjelaskan kelompok tersebut telah dapat  menghasilkan produksi 35 hingga 50 ton per bulan. Ia berharap ke depannya produksi ini dapat lebih meningkat dengan pengelolaan yang lebih terarah sesuai materi yang diberikan pihak Asian Agri dan RAPP.

Sementara itu, Community Development (CD) RAPP Syafri Edi selaku Intergraited Farming System (IFS)  mengatakan pelatihan tersebut telah diadakan sejak tahun 2012. Tujuannya, untuk memberikan pengetahuan tentang manajemen kegiatan budidaya kelapa sawit yang efisien dan tepat sasaran dalam melakukan perawatan di lapangan.

”Pelatihan ini adalah pelatihan lanjutan kedua dimana pelatihan tahap satu dilakukan tahun 2012 lalu. Kami berharap dengan pelatihan lanjutan ini petani bisa menerapkan ilmu yang disampaikan oleh trainer. Pelatihan ini tidak hanya dilakukan di dalam ruangan saja, tetapi juga praktek lapangan lansung,” imbuhnya.

Ditambahkannya, setiap bulan FKBM akan melakukan pemantauan kepada 10 kelompok tani yang mengikuti pelatihan ini agar program tersebut terus berkesinambungan. “Kita tidak hanya memberikan pelatihan dan bibit. Kita juga memantau supaya para petani dapat terus menanam dengan baik. Saya berharap petani dapat memanfaatkan ilmu yang diberikan saat pelatihan,” tutupnya. (pen)