Kota Padang Paling Parah

6 Daerah di Sumbar Dilanda Banjir

6 Daerah di Sumbar Dilanda Banjir

PADANG (riaumandiri.co)-Sejumlah daerah di Sumatera Barat dilanda banjir, akibat hujan lebat yang terjadi sejak Senin (21/3) malam hingga Selasa (22/3) pagi. Daerah yang kebanjiran di antaranya Kota Padang, Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam.

Dari enam daerah itu, Kota Padang adalah yang paling parah kondisinya. Di ibukota provinsi ini, lima rumah terseret banjir, dua tersapu longsor dan tiga jembatan rusak. Seorang anak dilaporkan hanyut terbawa arus sungai.
Banjir juga membuat ratusan rumah di Padang jadi terendam. Lima rumah di Kompleks Perumahan Lubuk Gading Lubuk Buaya, terseret banjir bersama beberapa kendaraan yang ada di dalamnya.

Sedangkan dua rumah di kawasan Air Dingin Batu Gadang, Lubuk Minturun, juga disapu longsor hingga rusak berat. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, untuk penghuni rumah tersebut telah dievakuasi ke musala terdekat.

Selain itu, banjir di Padang juga merusak tiga jembatan, dua di antaranya putus yakni jembatan Bungus Teluk Kabung dan Muaro Baru Pasir Jambak. Satu lagi jembatan di bypass rusak. Kawasan Panorama 1 Kecamatan Lubuk Kilangan dilanda longsor sepanjang 25 meter yang menimbun badan jalan hingga menyebabkan kemacetan parah.

Masyarakat Kubu Dalam Parak Karakah Kecamatan Padang Timur dikejutkan dengan hilangnya seorang bocah berusia tiga tahun bernama Tito. Ia dilaporkan hanyut oleh keluarga dan warga ke tim kebencanaan. Pencarian sudah dilakukan, namun anak seorang anggota polisi tersebut belum juga ditemukan.

Untuk kawasan Maransi yang terparah terkena banjir, BPBD Sumbar juga telah menyediakan posko banjir dan satu perahu karet yang disiagakan untuk menyalurkan logistik kepada warga.

"Untuk makanan, pakaian dan beberapa logisitik lainnya telah kita salurkan kepada warga yang membutuhkan. Kita juga standby kan satu perahu karet bila sewaktu-waktu dibutuhkan," ungkap petugas BPPD Padang.

Pariaman Sejumlah kawasan di Kota Pariaman pun terendam banjir, di antaranya,  Kampung Baru, Jawi-Jawi, Alai Galombang, Ujung Batuang, Jalan Kereta Api, Taratak, dan Cimparuah. Sedangkan jembatan batas kota di Kuraitaji mengalami keretakan di bagian pondasinya.

Bahkan banjir menerjang satu unit jembatan yang berada di kawasan Kurai Taji. Akibat terjangan banjir tersebut jembatan rusak parah dan tidak bisa dilewati.

"Kendaraan dari Pariaman menuju Lubuk Alung maupun sebaliknya, dialihkan melalui jalan lain karena jembatan di batas kota Kuraitaji ditutup untuk sementara. Pengendara dari arah Pauh Kambar - Pariaman bisa melalui jalan alternatif Paguh, Pacuan Kudo dan Sampan. Begitupun sebaliknya," kata Sersan M. Husni Fadli, staf Polres Padang Pariaman.
Pantaun Haluan di lapangan, banjir setinggi satu meter juga melanda Nagari Ulakan, Tapakis, dan Nagari Sintuak.

Puskesmas Sintuk yang berada di pinggir Jalan Raya Lubuk Alung - Pariaman terlihat tutup dan petugas kesehatan banyak berdiri di pinggir jalan.Pessel Sejumlah kawasan di Pessel juga direndam banjir di antaranya Nagari Kambang Utara, Kambang Barat Kecamatan Lengayang, Alang Rambah Tapan dan Lakitan Timur, IV Koto Mudiak Batang Kapas dan Bayang.

Berdasarkan keterangan warga, air Batang Lengayang mulai meluap Selasa pagi pukul 09.30 WIB. Ketinggian air mencapai satu setengah meter. Di kecamatan ini kawasan yang paling parah direndam banjir adalah Lubuk Sarik, Kampung Padang Panjang II, Kampuang Tebing Tinggi, Kampung Kayu Bawang, Kampung Tanjuang Kalik Rangeh, Padang Pajang I dan areal persawahan di Talang.

Ijon (53) korban banjir di Pantiang Jua Kambang Barat menyebutkan, ketinggian air halaman rumah sempat  mencapai satu setengah meter.

Ratusan hektare lahan pertanian pada kampung yang berada dekat di Daerah Aliran Sungai yang sudah ditanami padi terendam banjir hingga beberapa meter. Pada beberapa tempat petani gagal melakukan cocok tanam akibat benih hanyut terbawa air Bukittingi.

Ratusan rumah kebanjiran di sejumlah kawasan Kota Bukittinggi. Demikian juga dengan genangan air dibeberapa titik ruas jalan dalam kota akibat drainase tidak lagi mampu menampung debit air dengan volume besar.

Berdasarkan pantauan Haluan di lapangan, sejumlah kawasan yang direndam banjir itu seperti Kompleks Perumahan Primavera Indah 2 Kelurahan Campago Guguk Bulek Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) RT 02, RW II. Di kawasan ini banjir mencapai 1 meter dan merendam sekitar 50 rumah warga.