Diduga Basi, Seluruh Produk Sempat Ditarik

Distributor Produk X Teh tak Kantongi Izin

Distributor Produk X Teh tak Kantongi Izin

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Meski telah beroperasi beberapa tahun terakhir, namun distributor produk minuman kemasan, X Teh, tidak mengantongi izin terkait. Bahkan seluruh tenaga kerjanya tidak dibekali fasilitas asuransi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.


Bahkan dalam perjalanannya, perusahaan yang berkantor di Komplek Riau Business Centre di Jalan Riau tersebut, diduga sempat menyalurkan produk basi sehingga seluruh produk ditarik dari pasaran.

Distributor
Proses penarikan produk ini diakui oleh Rudi (30) yang mengaku selaku Koordinator Toko saat dikonfirmasi akhir pekan lalu.
"Ada pergantian cover (kemasan,red) baru, makanya kita tarik, untuk change (tukar,red) barang. Penukaran kotak saja. Kita memang pernah dengar basi. Memang iya (informasi tersebut). Itu bisa saja karena persaingan bisnis," ungkap Rudi.

Lebih lanjut Rudi juga mengakui kalau pihaknya tidak mengantongi izin terkait dalam pelaksanaan operasional perusahaan. Menurutnya, perusahaan tersebut baru beroperasi dalam dua bulan terakhir.
"(Izinnya) masih dalam pengurusan. SIUP, SITU, HO (izin gangguan,red),"  aku pria keturunan Tionghoa tersebut.

"Saya tidak ingat (distribusi barang ke Riau). Mungkin tahun 2008. Konsumen mengambil langsung ke Medan. Tapi kalau kantor perwakilan ini (di RBC) baru 2 bulan," sambungnya.

Saat ditanya mengenai fasilitas yang diterima pegawai, Rudi menyebut kalau pihak perusahaan tidak ada memberikan fasilitas BPJS kepada pegawainya. Kalaupun ada, itu sifatnya perorangan.

"Karena kita bukan dalam bentuk perusahaan. Hanya toko saja. Makanya tidak ada (fasilitas) BPJS. Kalau perorangan mungkin ada. Itu kebijakan masing-masing," lanjut Rudi.

Selain berupa toko, lanjutnya lagi, tidak begitu banyak pegawai yang diperkerjakaan distributor minuman kemasan yang berasal dari Medan, Sumatera Utara tersebut.

"Untuk di Arengka ada 7 orang, toko ada empat buah dengan empat orang, dan gudang ada dua orang. Untuk kanvas itu freelance. Itu banyak. Kita gak bisa ngitung," terangnya.

"Yang freelance itu pakai mobil mereka sendiri," sambungnya lagi.

Sementara dari data yang berhasil dihimpun Haluan Riau, pusat distributor produk X Teh di Komplek RBC terletak tidak jauh dari Hotel Grand Elite. Berupa rumah toko (ruko) satu pintu, dimana tidak terdapat plang nama di depannya.

Selain itu, juga terdapat 4 buah toko yang masing-masing terletak di Pasar Pagi Arengka, Komplek Pergudangan Puri Waringin Indah di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Riau Ujung, dan Pasar Tangor Jalan Hang Tuah ujung tepat di depan Polsek Tenayan Raya.

Sementara untuk pergudangan terletak di Komplek Pergudangan Aviab di Jalan Arengka II Kelurahan Air Hitam.

Sedangkan untuk jumlah pegawai terhitung lebih dari 50 orang yang tidak diberikan fasilitas asuransi dari BPJS, yang terdiri dari Kepala Toko, Kepala Gudang, Head Marketing, Accounting Kasir seluruh toko, Sales Motoris, anggota gudang, Kepala Sopir, sopir luar kota, sopir dalam kota, helper, sopir kantor, sales dalam kota, sales luar kota, koordinator sales.

Untuk jumlah kendaraan, berupa mobil box roda enam sebanyak 10 unit, yang digunakan untuk mendistribusikan produk hingga ke luar kota Pekanbaru. Kendaraan ini merupakan milik perusahaan, dimana bernomor polisi BK. Selain itu, juga terdapat mobil box engkel sebanyak 2 unit, dan mobil untuk operasional kantor berupa mobil merek Toyota Avanza sebanyak 2 unit.

Masih dari informasi yang diperoleh Haluan Riau, kejadian produk X Teh basi terjadi sekitar awal Februari 2016 silam, hingga dua minggu berikutnya. Menanggapi hal tersebut, pihak distributor X Teh langsung menarik semua produknya dari pasaran.(dod)