Wabup Inhu

Kunjungi Para Korban Diduga Keracunan

Kunjungi Para Korban Diduga Keracunan

RENGAT (riaumandiri.co)-Wakil Bupati Indragiri Hulu Khairizal, mengunjungi puluhan warga yang diduga keracunan makanan di Desa Buluh Rampai Kecamatan Seberida.

Dinas Kesehatan Inhu mencacat sedikitnya ada 42 warga diduga keracunan makanan dan harus mendapat perawatan medis. Para warga ini diduga keracunan setelah memakan makanan pada acara hajatan 1000 hari meninggal dunia di rumah seorang warga Desa Buluh Rampai.

Meski demikian, untuk memastikan dugaan keracunan makanan ini, Dinas Kesehatan Inhu telah mengambil sejumlah sample diantaranya, sisa makanan, muntah dan BAB korban. Sample tersebut sudah dikirim ke laboratorium di Pekanbaru, dan dalam beberapa hari kedepan hasilnya sudah bisa diketahui.

“Dari 42 warga yang dirawat, sebanyak 36 orang harus dirawat inap di Puskesmas Pangkalan Kasai, Klinik Fajar, Klinik Kasih Ibu dan RSUD Indrasari Rengat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Inhu Suhardi, Sabtu (5/3).

Para warga yang diduga keracunan harus dirawat karena mengalami mual, pusing, muntah dan mencret. Lantaran banyaknya warga yang harus dirawat, para warga terpaksa dirawat tanpa menggunakan tempat tidur dan hanya beralaskan tikar di Puskesmas Pangkalan Kasai.

Sekretaris Desa Buluh Rampai Abdul Manan dikonfirmasi menyebutkan, peristiwa ini berawal dari makanan yang dibawa warga dari hajatan 1.000 hari dirumah Muhtarom warga Desa Buluh Rampai.

 Warga merasakan gangguan kesehatan setelah memakan nasi berkah bersama ayam goreng, hingga akhirnya dilarikan ke Puskesmas.

“Sebagian warga yang sempat makan dikediaman Muhtarom tidak ada masalah dengan kesehatannya. Hanya saja, pada umumnya warga yang memakan nasi berkah menjadi korban. Tak hanya itu, penyelenggara hajatan juga turut menjadi korban dan mengalami hal yang sama seperti korban lainnya,” ungkap Abdul Manan.

Menyikapi kejadian ini, kata H Suhardi, Wakil Bupati Inhu Khairizal juga langsung meninjau warga diduga keracunan makanan. Kepada warga, Wabup berharap untuk sabar dan kepada Diskes Inhu, diharapkan menangani kasus tersebut secara serius.

"Secara umum kondisi warga mulai pulih, sebagian warga juga diperbolehkan pulang,” terangnya. (kbc/aag)