Harga Karet Kian Anjlok

Harga Karet Kian Anjlok

PASIR PENGARAIAN (riaumandiri.co)- Petani getah karet di Kabupaten Rokan Hulu tampaknya harus bisa menerima kenyataan pahit harga getah karet yang terus anjlok.

Harga jual getah karet di tingkat petani saat ini berkisar Rp5.900 per kilogram (kg). Harga ini jauh lebih murah dibanding bulan-bulan yang lalu.

Jika pada Desember 2015 lalu petani karet masih merasakan harga di atas Rp6.000 per kg.

Murahnya harga getah karet saat ini jelas membuat ekonomi petani mengalami krisis. Bagaimana tidak, dari dua hektare (ha) kebun karet yang dikelola paling setiap dua pekan hanya mampu mengeluarkan 120 kg getah.

 Dan hasilnya hanya bernilai ratusan ribu rupiah.

“Dengan kondisi sekarang jelaslah mempersulit keuangan untuk memenuhi kebutuhan di rumah,” keluh Jamiludin (58) warga Pasir Pengaraian, kepada Haluan Riau, Jumat (4/3).

Diakui Jamiludin, terus melemahnya harga getah karet dua tahun terakhir banyak petani karet lainnya harus mengais rezeki dari usaha sampingan lainnya.

 Ada yang bekerja bangunan, mengimas dengan upah harian atau pekerjaan lainnya yang menghasilkan rupiah.

“Daripada dapur tidak berasap, anak tidak sekolah, mau tidak mau pekerjaan apapun akan dilakukan,” ungkap Jamiludin.

harga getah karet yang terus terpuruk ini juga diakui Hendri (45) petani karet asal Rambah,. Harga itu sangat rendah, apalagi dirinya masih harus membagi hasil penjualannya dengan pemilik kebun.

 “Biasanya hasil karet ini dibagi dua, untuk pekerja dan pemilik lahan. Jadi, kalau harganya hanya Rp5.900, paling yang bisa dikantongi si pemilik Rp2.300. Sementara yang kerja menerima Rp2.950 per kg,” terangnya.

Diakui kedua petani tersebut, meski anjloknya harga getah karet ini sudah berlangsung lama namun upaya penanggulangan yang signifikan dari pemerintah ternyata tidak ada.

“Bantuan? Bantuan apa? Sudahlah. Yang disampaikan pemimpin negeri ini soal mensejahterakan rakyat, saat  berkampanye itu cuma kata-kata di panggung saja, eksen tidak ada.

 Buktinya, sudah bertahun-tahun  harga getah karet anjlok, apa upaya pemerintah?" keluh Jamiludin dan Hendri, geram.(gus)