Menelusuri Jalan Nasional di PPK 5 PJN wilayah II Provinsi Riau (1)

Nilai Puluhan Miliar Hanya Bertahan Dua Bulan

Nilai Puluhan Miliar Hanya Bertahan Dua Bulan

Setiap(riaumandiri.co) tahun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui Dirjen Bina Marga menganggarkan hampir Rp700 miliar untuk perbaikan jalan dan jembatan di Provinsi Riau. Namun, kondisi jalan nasional di Riau tetap saja rusak, berlobang dan bergelombang..

Kerusakan ini mengakibatkan keluhkan masyarakat, mulai dari kemacetan hingga kecelakaan. Mengapa jalan nasional di Riau tak kunjung mulus, kurangkah anggaran? Atau pekerjaankah yang tidak berkualitas.

Untuk menjawab ini, wartawan haluan Riau melakukan penelusuran proyek pembangunan
Nilai
 jalan dan jembatan nasional di Riau, kali ini dimulai dari PPK 5 Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Riau.

Tahun 2015 lalu, dari sekitar Rp700 miliar  APBN untuk PJN Wilayah I dan II Provinsi Riau, Rp102,4 miliar di antaranya dikelola PPK 5, Rukun Sitepu.

Dari data yang diperoleh dari situs LPSE Kementerian PUPera, Rp102 miliar yang dikelola PPK 5, di antaranya, pelebaran Jalan Simpang Harapan Raya-Batas Kampar Rp26,44 miliar, paket rutin Jalan Simpang Harapan Raya-Batas Kampar, Rp677 juta.

Rekonstruksi Jalan Sikijang Mati-Simpang Lago, Rp25 miliar, paket rutin Jalan Batas Kampar-Sikijang Mati, Rp648 juta, paket rutin Jalan Sikijang Mati-Simpang Lago, Rp1,3 miliar.Rekonstruksi Jalan Soekarno-Hatta dan Marpoyan Damai Batas Kuansing, Rp40 miliar. Paket rutin Jalan Soekarno-Hatta Utara Rp550 juta,

Pantauan di lapangan, proyek Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Harapan Raya dan Jalan Simpang Sikijang-Simpang Lago, Kabupaten Pangkalan Kerinci, kondisinya sudah rusak.

 Padahal baru dua bulan berakhir tahun anggaran 2015. Pada Jalan Soekarno-Hatta-Batas Kuansing, jalan yang dibangun rigit ini sudah terlihat rusak dan patah pada Bulan Desember 2015, hingga Senin (29/2), tidak ada perbaikan, kecuali hanya sekedar diplester pada bagian yang terbuka.

Kondisi kerusakan ini juga terlihat pada proyek Jalan Harapan Raya-Batas Kampar dan Jalan Sikijang Mati-Simpang Lago. Pantauan di lapangan pada bahu jalan tidak terdapat pembesian, seperti halnya yang dilakukan Dinas Bina Marga Kota Pekanbaru pada Jalan Bakti.

Di Jalan Bakti yang merupakan jalan kota, terlebih dulu dilakukan pembesian pada bahu jalan, baru kemudian dilakukan pengecoran beton. Hasilnya, hingga saat ini jalan tersebut tetap mulus.(bersambung)