BMKG Deteksi 14 Titik Panas di Riau

BMKG Deteksi  14 Titik Panas di Riau

Pekanbaru (riaumandiri.co)-Satelit Tera dan Aqua memantau 23 titik panas di Sumatera. Provinsi Riau menjadi daerah penyumbang titik panas mencapai 14 titik.

 "Titik panas terpantau pukul 07.00 pagi," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin, Sabtu (27/2).

Sugarin mengatakan di Aceh terdapat tiga titik panas, Sumatera Utara enam titik, dan Riau 14 titik. Untuk Riau, titik api tersebar di Bengkalis, yakni sebanyak 13 titik dan Siak satu titik. Kebakaran lahan mulai marak terjadi di Riau bagian pesisir. Di Dumai, kebakaran lahan mencapai 20 hektare.

Kepolisian Resor Dumai langsung menangkap empat pelaku pembakar lahan. "Para pelaku terdiri atas pekerja dan pemilik lahan," kata Kepala Polres Dumai Ajun Komisaris Besar Suwoyo.

Menurut Suwoyo, Kepolisian dan TNI maupun petugas pemadam kebakaran beberapa hari ini berjibaku memadamkan api agar tidak meluas dan menimbulkan kabut asap. Selain lewat darat, pemadaman dilakukan lewat udara menggunakan helikopter waterbombing.

BMKG
Kebakaran lahan juga terjadi di Bengkalis. Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis Suiswantoro mengakui kemunculan titik api di sejumlah daerah di Bengkalis. "Kemunculan titik api sudah terjadi dalam dua pekan terakhir," katanya.

Sejak dua pekan ini, suhu udara di Bengkalis cukup panas. Penyebabnya ialah tiupan angin utara yang bersifat kering dengan frekuensi yang cukup panjang. Walhasil, lahan, yang kebanyakan berjenis gambut, di Bengkalis sangat mudah terbakar.

Kebakaran lahan terjadi di sejumlah kecamatan, yakni di Kecamatan Rupat dengan luas lahan terbakar mencapai 10 hektare. Titik api juga muncul membakar lahan di Kecamatan Siak Kecil, Kecamatan Bantan, dan Bukit Batu. Namun kebakaran lahan, kata Suiswantoro,  secepatnya dapat dicegah oleh petugas pemadam. "Saat ini api sudah padam," ujarnya.

Petugas pemadam dari BPBD, Masyarakat Peduli Api, dan Kepolisian sudah siaga mencegah terjadinya kebakaran lahan sesuai dengan instruksi Presiden dan Pemerintah Daerah.

Tapi, persoalannya, masih ada masyarakat yang melakukan pembakaran untuk pembersihan kebun dengan cara sembunyi-sembunyi. “Padahal petugas hampir tiap hari patroli dan sosialisasi tentang  ancaman hukuman pembakaran lahan,” kata Suiswantoro.

Sementara, dampak panas disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Bengkalis sejak belakangan ini, membuat titik api di Negeri Junjungan mulai bermunculan.

Sepanjang Sabtu (27/2), terpantau 10 titik api yang tersebar di 9 desa di 4 kecamatan. Sementara luas lahan yang terbakar sudah mencapai puluhan hektar.

Hal itu dibenarkan Kepala BPBD-Damkar Bengkalis melalui Kabid Damkar Suiswantoro. Menurutnya, 9 desa yang terdeteksi titik api, yakni di Desa Batu Panjang, Desa Sri Tanjung, Desa Mesim dan Pergam di Kecamatan Rupat.

Kemudian di Kecamatan Bukit Batu ada dua desa, Bukit Kerikil dan Sejangat. Di Kecamatan Siak Kecil berada di Desa Sungai Linau dimana ada 3 titik api di sana. Terakhir di Kecamatan Bengkalis satu titik api, tepatnya di Desa Senggoro.

"Kebakaran di Rupat sedang ditangani MPA setempat dan tim pemadam PT SRL. Cuaca panas dan angin kencang, serta lahan gambut membuat api cepat merambat. Luas lahan yang terbakar mencapai 10 hektar," ujar Suis.
Sementara Karhutla di Bukit Batu sudah menghanguskan 22 hektare dan juga sedang ditangani petugas di lapangan. (ant/grc/dar)