Angkat Besi Fokus ke Olimpiade

Angkat Besi Fokus ke Olimpiade

JAKARTA (HR)–Setelah dipastikan akan absen pada SEA Games Singapura pertengahan tahun ini, tim angkat besi Indonesia tidak ingin meletakan peralatan begitu saja. Mereka sudah menyingsihkan lengan baju untuk berlaga dan berprestasi di ajang lebih prestisius, yakni Olimpiade Rio de Jenairo.
Pada April 2014, Dewan Federasi SEA Games mengeluarkan keputusan untuk tidak mempertandingkan angkat besi pada pesta olahraga se-Asia Tenggara kali ini. Padahal, angkat besi merupakan cabang olahraga (cabor) yang rutin menyumbangkan medali kepada Indonesia di turnamen-turnamen internasional.
Tidak hanya angkat besi saja, ada tiga cabor olahraga lainnya yang tidak akan dilombakan yaitu karate, kempo, dan voli pantai. Menyikapi hal itu, Manajer Tim Pelatnas angkat besi, Alamsyah Wijaya, menyatakan tak bisa berbuat apa-apa.
“Kami tidak akan berlaga di sana (SEA Games), mau gimana lagi keputusan sudah dibuat (Dewan Federasi SEA Games),” kata pria yang akrab disapa Alam, Senin (2/2).
Menurut pria yang juga berlatar belakang mantan atlet itu tidak mau memusingkan hal tersebut. Sebab, pihaknya telah memiliki target lain dan harus sudah bekerja mempersiapkan diri di Olimpiade 2016, Brasil.
“Ya sudah kami langsung bersiap untuk Olimpiade saja, karena kami kan memang olahraga Olimpic. Kami yakin akan kembali membawa medali dari sana dan sekarang sedang mempersiapkan kualifikasi,” tambahnya.
Kualifikasi yang dimaksud terbagi menjadi dua tahap. Pertama, sudah dilaksanakan pada November tahun lalu di Kazakhstan. Hasilnya, Indonesia menempati urutan delapan di beregu putra dan 19 untuk putri, juga sementara waktu mendapat jatah enam putra – dua putri.
Sementara itu masih ada satu babak kualifikasi lagi yang harus dijalani oleh atlet angkat besi Tanah Air, yaitu pada November 2015, di Houston, Amerika Serikat. Target PB PABBSI adalah mempertahankan kuota yang didapat di Kazakhstan.
Sebagai tambahan, pada Olimpiade London 2012, PABBSI hanya mendapat jatah lima putra dan satu putri. Untuk itu pencapaian pada kualifikasi pertama sudah menunjukkan perbaikan dan ingin dipertahankan, kalau bisa terus ditingkatkan.(ozc/pep