Warga Diminta tidak Buka Kebun dengan Membakar

Warga Diminta tidak Buka Kebun dengan Membakar

SELTPANJANG (riaumandiri.co)- Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Z Pandra Arsyad SH MSI mengingatkan seluruh masyarakat Kepulauan Meranti agar tetap waspada terhadap musim panas yang terjadi dan diingatkan agar tidak membuka kebun dengan cara membakar.

Dikatakan Pandra, melakukan pembukaan lahan atau perkebunan dengan cara membakar resikonya sangat berat. Dimana perbuatan itu akan dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa.

"Dengan ancaman hukuman juga berlapis. Yakni sanksi hukum sesuai UU Kehutanan No 41/ 1999, dan UU Lingkungan Hidup No 32/2009,”ujarnya kepada Haluan Riau usai menyaksikan pelaksanaan simulasi Karhutla yang dilaksanakan di sekitar perkantoran LAMR  Jalan Dorak Selatpanjang, Kamis lalu.

Diakuinya, kondisi cuaca di Kepulauan Meranti sedikit berbeda dengan cuaca di daerah lain. Dimana di Kepulauan Meranti sejauh ini belum mengalami turunnya hujan. Sedangkan di daerah lain seperti Siak bahkan Pekanbaru sudah kerab dilanda hujan. Tapi di Meranti sendiri jangankan hujan yang turun mendungpun belum terlihat.

Ini menunjukkan ancaman kebakaran menjadi cukup tinggi, apalagi dengan kontur tanah di Meranti yang terdiri dari tanah gambut tebal itu. Sangat rentan terjadinya kebakaran. Baik melalui proses alam apalagi melalui tangan jahil manusia.

"Kita ingatkan terus kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak pernah lengah atas ancaman bahaya kebakaran ini,”pinta Pandra.

Kepada para pemilik kebun sagu, Kapolres juga mengingatkan agar menempatkan personilnya guna mengantisipasi terjadinya kebakaran kebun.

Seluruh pemilik kebun sagu diharapkan partisipasinya untuk menjaga kebunnya masing-masing. Sehingga jika terdapat titik api di lokasi kebun maka harus segera dipadamkan. Sekaligus laporkan kejadian tersebut kepada pemerintah setempat atau kepada pihak kepolisian. Sehingga bisa segera ditindaklanjuti untuk mendapakan tambahan kekuatan kalau diperlukan.

Api kecil masih sangat mudah  dipadamkan, sehingga jangan menunggu besar dulu, akhirnya akan sulit mengatasinya. Api kecil menjadi teman, tapi jika sudah besar akan menjadi lawan, bahkan akan mengancam keselamatan jiwa kita,”papar Pandra lagi.(jos)