Bantu Korban Banjir dan HUT Persit Ke-70

Jajaran Kodam I/BB Kirim 4 Ribu Paket Sembako

Jajaran Kodam I/BB Kirim 4 Ribu Paket Sembako

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Jajaran Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan mengirimkan sebanyak 4.000 paket sembilan bahan pokok ke ribuan warga korban banjir di Kabupaten Kampar.

Hal ini dilakukan untuk meringankan beban korban masyarakat yang mengalami musibah banjir beberapa waktu lalu. Sekaligus bersempena dengan dengan Hari Ulang Tahun Persit Kartika Chandra ke-70.

"Dengan adanya bantuan sembako ini diharapkan dapat membantu mengurangi kesulitan korban banjir di Kampar," ungkap Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Lodewyk Pusung, kepada Haluan Riau, Selasa (23/2).

Ribuan paket sembako ini dikirim menggunakan sejumlah truk militer dari Markas Komando Resor Militer 031/WB di Pekanbaru, Selasa pagi.

Selain bantuan sembako, Lodewyk Pusung juga mengatakan mengirimkan dokter berikut obat-obatan untuk pengobatan massal terhadap korban banjir. Menurutnya, sejak awal terjadinya banjir di wilayah tersebut, TNI telah melakukan beragam bantuan.

"Bantuan yang diberikan tidak ini saja. Sejak terjadi banjir tentara kita telah basah-basahan di sana," lanjutnya.

Selain itu, Lodewyk Pusung juga menegaskan kalau kegiatan ini juga untuk menyambut HUT Persit Kartika Chandra Kirana ke-70. "Saya bersama ibu-ibu Persit akan ke kampar akan melakukan pengobatan mas sal," tukasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger menjelaskan hingga saat ini terdapat empat kabupaten yang masih terendam banjir. Diantaranya adalah Kampar, Rokan Hulu, Indragiri Hulu dan Pelalawan.

"Namun kondisinya telah surut. Saat ini kita fokus penanggulangan pasca banjir di keempat daerah itu," sebut Edwar.

Lebih lanjut, Edwar mengatakan bahwa pihaknya masih tetap mewaspadai akan terjadinya banjir susulan dengan menetapkan Darurat Siaga Banjir dan Longsor hingga 12 Maret 2016. "Seperti yang disampaikan BMKG bahwa intensitas hujan masih cukup tinggi di Riau bagian Selatan," paparnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status Siaga Darurat Banjir dan Longsor karena mempertimbangkan potensi curah hujan cukup tinggi, area banjir yang makin meluas dan telah mengakibatkan dua orang warga meninggal dunia.

Dengan Riau menetapan status siaga darurat banjir dan longsor, Edwar mengatakan pemerintah daerah akan lebih leluasa dan lebih cepat dalam penggunaan anggaran untuk logistik serta meminta bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar membantu pendanaan melalui dana tanggap darurat.(dod)