Bagikan Nasi Bungkus ke Korban Banjir

Bupati Terus Kunjungi Titik Banjir

Bupati Terus Kunjungi Titik Banjir

Bangkinang (riaumandiri.co)-Hari ketiga, Rabu (10/2) pasca meluapnya Sungai Kampar, Pemerintah Kabupaten Kampar terus melakukan kunjungan di sejumlah titik banjir untuk membagi-bagi nasi bungkus.

Bupati Kampar H Jefry Noer yang ditemani Kepala Kantor Bank Riau Kepri Bangkinang Restu, dubalang Kampar menyisir desa-desa yang ada di Kecamatan Bangkinang.

Seperti diketahui, akibat curah hujan tinggi dalam beberapa waktu terakhir membuat Sungai Kampar meluap, Senin (8/2). Tambahan volume air dari luapan waduk PLTA Koto Panjang menyebabkan desa di sepanjang aliran sungai tergenang banjir.

Bupati mengatakan, untuk tahap sementara ini pihaknya baru bisa memberi bantuan berupa nasi bungkus bagi korban banjir yang bertahan di rumah dan mengungsi.

Lebih lanjut, kata dia kalau kita cuma bergantung pada dana bantuan bencana alam saja, dengan kondisi saat ini tentu tidak memungkinkan. Untuk itu pihaknya harus bergerak cepat menyalurkan bantuan berupa nasi bungkus.

Sembari kita membagi-bagikan nasi bungkus, hendaknya dinas terkait dengan segera mempersiapkan bantuan sembako.

“Bantuan makanan siap saji merupakan bantuan yang benar-benar diperlukan masyarakat, karena dengan kondisi masyarakat yang tidak memungkinkan untuk masaka karena sebagian rumah mereka terendam,” katanya.
Setelah dari Kecamatan Bangkinang, Bupati kampar beserta rombongan juga memantau Kecamatan Kampar, Rumbio Jaya, Kampar Timur dan Kecamatan Tambang.

Di Kecamatan Kampar Timur sendiri tampak juga sudah menunggu Direktur Utama Bank Riau Kepri Irvandi Gustari.

Di Posko darurat banjir di Kecamatan Rumbio Jaya, Jefry juga membagi-bagikan nasi bungkus. “Untuk sekarang yang bisa kita salurkan nasi bungkus dulu, memang kita tidak bisa menyenangkan semua masyarakat, kita fokuskan dulu untuk masyarakat yang sudah tidak ada dapurnya. Setelah banjir ini baru nanti kita bantu masyarakat per rumah dengan memberikan  sembako,” katanya lagi.

Jefry juga mengimbau, untuk masyarakat yang masih bertahan di rumahnya untuk segera mengungsi di posko-posko darurat terdekat.(adv/humas)