Waduk PLTA Koto Panjang Dibuka

BPBPKD Tingkatkan Koordinasi

BPBPKD Tingkatkan Koordinasi

Pangkalan Kerinci (riaumandiri.co)-Pasca dibukanya beberapa pintu waduk PLTA Koto Panjang sejak kemarin secara bertahap, hingga hari Selasa, (9/2) belum ada desa dan kelurahan di Pelalawan yang terkena imbas banjir.

Namun begitu setidaknya sejumlah unit siaga bencana terus melakukan pemantauan terhadap tingginya luapan air sungai yang melintasi perairan Sungai Kampar.

"Alhamdulillah, belum ada daerah kita di bantaran sungai Kampar yang terkena imbas. Namun kita tetap waspada, koordinasi terus dengan Camat, Lurah dan Kepala Desa," papar Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Daerah (BPBPKD) Kabupaten Pelalawan Hadi Penandio, Selasa, (9/2).

Dikatakan Hadi Penandio, pihaknya sudah mengetahui dibukanya beberapa pintu air waduk PLTA Koto Panjang. "Ada 5 pintu yang dibuka secara bertahap, untuk mengurangi debit air dalam waduk," katanya.

Hadi mengingatkan agar warga sepanjang bantaran sungai Kampar untuk terus waspada. Apalagi, sebagian daerah di Kabupaten Kampar sudah mulai digenangi air. "Ada beberapa desa yang jalan dan halaman rumah warga digenangi air, akibat air dari hulu dan faktor pasang," jelasnya lagi.

Pihaknya sudah mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan jika terjadi. "Kita sudah koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka antisipasi dan persiapan perlengkapan dan kebutuhan penanggulangan banjir," demikian sebut Hadi Penandio.

Sementara itu Ketua Tim Taruna Siaga Bencana (TAGANA) kabupaten Pelalawan Ardianto mengatakan hal yang sama kalau terjadinya peningkatan debit air sungai Kampar akibat dibukanya waduk PLTA setidaknya harus diwaspadai bagi masyarakat daerah perairan di sepanjang sungai Kampar.

Khususnya warga yang di daerah pinggiran sungai Krumutan, pasalnya bila terjadi peningkatan debit air di daerah Kampar maka daerah yang palin parah terendam di daerah sepanjang sungai kerumutan di kecamatan Ukui.

“Yang jelas semua kita yang di Pelalawan wajib waspada terhadap peningkatan debit air di wilayah kita, sebab kita tidak tahu kemungkinan terjadi genangan air meluap besar kemungkinan terjadi , untuk itu kita harapkan semua saling kordinasi dan waspada,” ungkap Ardianto. (pen)