Padang Nyatakan KLB Difteri

Padang Nyatakan KLB Difteri

"Dari laporan Dinas Kesehatan hingga Kamis sore, hasil pemeriksaan laboratorium di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang satu orang dinyatakan positif dan ini sudah masuk kategori KLB," kata Walikota Padang Mahyeldi di Padang, baru-baru ini.
Ia mengatakan begitu satu orang ditemukan positif difteri, hal itu sudah masuk kategori kejadian luar biasa.
Oleh sebab itu, ia meminta Dinas Kesehatan untuk segera mengambil langkah-langkah dalam mencegah terjadinya penyebaran penyakit tersebut.
"Salah satunya adalah dengan imunisasi dimana semua anak berusia dua bulan hingga 15 tahun akan segera diberikan vaksin DPT," lanjut dia.
Mahyeldi meminta imunisasi segera dilakukan dan Dinas Kesehatan diharapkan untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan karena sebagian besar yang akan diimunisasi adalah pelajar SD hingga SMP.
Kepada orang tua ia meminta untuk bekerja sama dan memastikan anaknya telah diimunisasi mengingat satu-satunya cara untuk mencegahnya hanya dengan vaksin.
"Jangan sampai ada orang tua yang menolak anaknya diimunisasi karena hal ini untuk kebaikan bersama," katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Eka Lusti mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Pada awal Februari akan dilaksanakan imunisasi massal kepada semua anak berusia dua bulan hingga 15 tahun sebagai upaya pencegahan, kata dia.
Eka menyebutkan pada Januari 2015 sebanyak lima orang dinyatakan suspect atau diduga difteri dan telah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang.
Sementara pada 2014, kasus difteri ditemukan di dua kecamatan yaitu Koto Tangah dan Kuranji dimana telah diberikan imunisasi kepada 26 ribu anak yang ada di wilayah itu.
Menurut dia, kasus difteri pertama kali ditemukan di Padang pada 2014 dimana ada salah seorang anak yang baru kembali dari Surabaya yang saat itu tercatat mengalami 920 kasus difteri.
Ia mengharapkan masyarakat kooperatif dan tidak menolak anaknya diberikan vaksin karena hal ini demi keselamatan bersama. (ant/ivi)