PEKANBARU (HR)-Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pekanbaru Azharisman Rozie mengatakan untuk tahun 2016 ini pihaknya belum menerima info resmi terkait perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil dan pengangkatan K2.
"Belum ada kita terima informasi seperti yang disampaikan itu,

Pemko
tunggu aja ya," singkat Rozie saat ditemui di halaman parkir kantor walikota Pekanbaru, Rabu (20/1).
Sementara diketahui sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi pernah menyebut dan memastikan, di tahun 2016 ini akan ada perekrutan untuk CPNS dan pengangkatan pegawai dari honorer K2.

Pengangkatan itu dilakukan selama tiga tahun berjalan yakni 2016 hingga tahun 2018 mendatang. Berdasarkan dari data yang dirilis diketahui untuk jumlah tenaga honorer diseluruh tanah air berjumlah mencapai 439.965 orang.
Ditempat terpisah saat permasalahan disampaikan kepada Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemko Pekanbaru, Dastrayani Bibra mengatakan, hingga saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih menunggu arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

"Pekanbaru belum meminta kuota, sampai hari ini, Rabu,(20/1), kita belum meminta dan pemerintah pusat pun belum memberikan informasi terkait pemerimaan CPNS," katanya.

Bibra menyebut untuk tahun ini penerimaan CPNS diseluruh Indonesia hanya berjumlah 3.000 orang, itupun kebanyakan berada di kementrian saja. Artinya, kuota yang diterima untuk daerah akan terbatas dan diperkirakan tidak akan memenuhi dari kebutuhan di Kota Pekanbaru.

"Tahun ini rencananya akan penerimaan se-Indonesia itu sebanyak 3.000 orang, sebenarnya bila ditanya tentang perlu tidaknya, jelas kita banyak butuh pegawai. Tapi diperkirakan kebanyakan itu di kementerian. Kebutuhan kita banyak, saya tidak hafal angkanya, yang jelas nanti kita sampaikan ke KemenPAN RB," terangnya.

Menyikapi hal itu, karena diprediksi tidak akan memenuhi kebutuhan, Pemerintah Kota Pekanbaru akan memprioritaskan beberapa CPNS dibidang teknis, seperti untuk tenaga guru, kesehatan dan teknis lainnya.    
"Kita butuhkan tenaga guru dan kesehatan, ini yang menjadi prioritas kita, apabila mendapat kuota dari Menpan, kapan waktunya, kita belum tahu, semua menunggu kuota, baru diajukan," katanya mengakhiri.(her)