Krisis Listrik

HMI Tembilahan Gelar Aksi

HMI Tembilahan Gelar Aksi

TEMBILAHAN (riaumandiri.co)- Puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam cabang Tembilahan, menggelar aksi demo di depan kantor pelayanan Perusahaan Listrik Negara yang dikawal ketak pihak kepolisian, Rabu (20/1).

Aksi demo oleh kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang sempat ricuh ini bukan tanpa alasan, karena dalam beberapa hari belakangan ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Tembilahan tersebut sering padam dan dianggap kurang maksimal dalam memberikan pelayanan kepada publik, khususnya masyarakat Kota Tembilahan.

Dalam orasinya, Sataril Gafari selaku kordinator lapangan menuntut pihak PLN berdasarkan Undang-undang No 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, untuk melaksanakan operasional dengan benar. Karena yang terjadi saat ini, seringnya pemadaman listrik bergilir yang dilakukan pihak PLN, tanpa dilakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Kami ingin tahu kapan masyarakat bisa menikmati pelayanan listrik yang normal tanpa adanya pemadaman yang tidak wajar," teriak Sataril dalam orasinya. Dikatakan, HMI meminta kepada pihak PLN Tembilahan, mengganti rugi alat elektronik masyarakat yang rusak akibat pemadaman listrik, sesuai dengan UU No 30 pasal 29 tahun 2009.

Selain itu, HMI mewakili masyarakat Kota Tembilahan menyuarakan agar penambahan pembangkit listrik harus segera dievaluasi dan diatasi. Pihaknya juga meminta ketegasan pihak PLN, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Tembilahan. Ditambahkan, Kader HMI menyuarakan PLN Tembilahan diaudit, karena diduga ada tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Sementara itu, Asisten Manager Area Rengat Arif Supriadi, menjelaskan terkait orasi yang dilontarkan mahasiswa, pihaknya akan mengupayakan melakukan evaluasi penambahan mesin baru guna mengatasi krisis listrik. Ditambahkan, PLN memohon maaf atas pemadaman listrik bergilir, akibat gangguan beberapa unit pembangkit listrik yang rusak. (dan)