Rizki Bersimbah Darah di Tengah Jalan

Pembunuhan Sadis Terulang di Pekanbaru

Pembunuhan Sadis Terulang di Pekanbaru

PEKANBARU (HR)-Pembunuhan sadis kembali terjadi di Kota Pekanbaru. Kali ini, yang menjadi korbannya adalah Rizki Ramadhan (21), pria asal Sumatera Barat yang diketahui bekerja di sebuah rental playstation di Jalan Hangtuah. Ia ditemukan tewas bersimbah darah di tengah jalan dengan luka robek di bagian leher, akibat senjata tajam.
Selain itu, di beberapa bagian lain pada tubuh korban, juga ditemukan sejumlah luka bekas tusukan senjata tajam. Dari pemeriksaan awal, pelaku dan korban diduga sama-sama kenal.

Peristiwa itu terjadi Rabu (13/1) pukul 01.30 WIB dini hari, di kawasan Kompleks Pemda, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan. Ketika ditemukan, pemuda itu masih mengenakan helm. Sedangkan sepeda motornya tidak berada di tempat kejadian perkara (TKP). Namun setelah dilakukan pengembangan menggunakan anjing pelacak, motor korban ditemukan sekitar tiga kilometer dari lokasi penemuan mayat.

"Awalnya kita mendapat laporan dari masyarakat tentang penemuan korban pembunuhan ini,
Rizki dan di situ identitas korban diketahui bernama Rizki Ramadhan, asal Sumbar. Dan dugaan sementara korban dibunuh sebelum ditinggalkan di TKP," terang Kapolsek Tampan, Kompol Ari S Wibowo, Rabu siang kemarin.
Dikatakan Ari, yang pertama sekali menemukan mayat korban adalah Ilyas dan Rio, petugas ronda yang dinihari itu sedang patroli keliling di Kompleks Pemda di Jalan Cemara tersebut.

Menurut pengakuan Ilyas kepada petugas Polsek Tampan, awalnya ia sempat mendengar teriakan seseorang minta tolong. Karena itu, ia pun mengajak Rio, rekannya yang sama-sama tengah ronda, mencari sumber suara.

"Setelah beberapa menit melakukan pencarian, kedua saksi ini tak mendengar lagi orang yang minta tolong tadi. Hingga akhirnya bukan suara yang ditemukan kedua saksi malah menemukan mayat korban dengan kondisi tertelungkup menggunakan helm dan leher sudah berlumuran darah," kata Kompol Ary Wibowo.

Ditambahkannya, setelah mendatangi lokasi, pihaknya langsung bergerak melakukan pengembangan. Tim Reskrim Polsek Tampan dibantu anjing pelacak, menemukan satu unit motor Yamaha Vixion milik korban saat menyisiri lokasi di sekitar TKP.

"Sekitar tiga kilometer dari lokasi kejadian, petugas kita menemukan sepeda motor korban jenis Yamaha Vixion di Perumahan Wahana Cipta Karya, Kecamatan Tampan," tambahnya.

Dijemput dari Tempat Kerja

Lebih jauh Ary menjelaskan, dari penyelidikan dan barang bukti serta saksi, korban Rizki Ramadhan diduga awalnya dijemput pelaku dari tempat kerjanya, yakni di sebuah rental playstation di Jalan Hangtuah.

Selanjutnya korban yang berboncengan dengan pelaku setibanya di Jalan Cemara Kuanda, Komplek Pemda, Kecamatan Tampan, langsung dieksekusi oleh para pelaku dengan menusuk bagian punggung kanan dan kiri serta leher digorok menggunakan sebilah senjata tajam.

"Pembunuhan ini diduga dilakukan oleh orang dekat korban. Karena dari hasil penyelidikan kita, korban sempat dijemput pelaku dari Jalan Hangtuah, di sebuah rental playstation tempat korban bekerja. Pelaku dan korban kemudian berboncengan dengan motor hingga sampai ke TKP. Kemungkinan korban berboncengan dengan pelaku, dan sampai di TKP, barulah terjadi pembunuhan tersebut," kata kompol Ari S Wibowo.

Terkait kasus yang menggemparkan tersebut, petugas kepolisian akan terus melakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut. Sejauh ini, pihaknya telah memeriksa beberapa saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti yang ditemukan dalam peristiwa berdarah tersebut. Di antaranya tas pelaku yang berisikan pahat dan sarung sangkur serta sepeda motor korban.

Yang Kedua
Dari catatan Haluan Riau, aksi pembunuhan dengan modus menggorok leher korban tersebut, merupakan yang keduanya kalinya terjadi sejak dua bulan belakangan ini. Sebelumnya, nasib serupa juga dialami Rizky Ofta Yosa (23), mahasiswa Stiker Maharatu asal Sumbar.

Ia ditemukan tewas dengan kondisi leher tergorok, pada Rabu (30/12) lalu sekitar pukul 04.00 WIB di fly over Jalan Sudirman dekat persimpangan Jalan Harapan Raya. Hingga saat ini, pelaku pembunuhan kejam itu belum terungkap. Jajaran Polresta Pekanbaru pun masih terus melakukan pengembangan. (nom)