Premium Langka

Eceran Tembus Rp10 Ribu per Liter

Eceran Tembus Rp10 Ribu per Liter

BENGKALIS  (HR)-Pasca turunnya harga bahan bakar minyak, di Pulau Bengkalis hingga saat ini premium masih sulit didapatkan. Kendati beberapa APMS stok sudah masuk, namun belum bisa memenuhi kebutuhan warga Bengkalis.

Kondisi ini dimanfaatkan oknum pengecer BBM menjual dengan harga tinggi, sehingga yang dijual mencapai Rp 10 ribu per liter.

Pantauan di Parit Bangkong Kelurahan Damon, Jumat (8/1), oknum pengecer menjual BBM jenis premium dengan harga Rp10 ribu perliter. Alasannya karena dia sulit mendapatkan BBM, harus antrean berjam- jam di APMS untuk mendapat premium untuk dijual kembali.

''Minyak susah dapat, antre berjam- jam dekat (APMS) Teluk Latak. Bukan dekat,'' kata pengecer sembari memberi alasan kenapa ia menjual premiun Rp10 ribu.

Kondisi tersebut membuat warga mengeluh. Apalagi di saat harga BBM turun, harga di Bengkalis malah melonjak.

“Kenape lah sulit dapat bensin (premium) di Bengkalis ni, minyak turun awak malah putus (langka). Ado pun 10 ribu 1 liter, memang lah,” keluh Desi warga Bengkalis.

Kepada pihak Disperindag IRT itu berharap agar secepatnya bersikap menyikapi perlakuan oknum pengecer yang menjual harga di luar ketentuan.

Segera Normal Menyikapi kondisi tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bengkalis mengusahakan kelangkaan premium di Bengkalis dan sekitarnya bisa segera teratasi dan normal kembali. Kelangkaan terjadi bersifat sementara akibat dari peralihan tahun dan turunnya harga premium.

Hal itu disampaikan Kepala Disperindag Bengkalis melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, H Raja Arlingga. Menurut Arlingga, adanya peralihan tahun menyebabkan salah satu APMS harus melakukan registrasi ulang untuk bisa menebus DO.

“Ada masalah administrasi, jadi APMS bersangkutan tidak bisa menebus DO, tapi sekarang sudah selesai dan DO sudah bisa ditebus,” ujar Arlingga.

Terkait turunnya harga dan dampaknya terhadap kelangkaan premiun, Arlingga mengatakan, banyak konsumen yang menahan untuk membeli premium dan menunggu harga turun. Terbukti, begitu harga premium turun, di sebagian besar SPBU banyak warga yang antri untuk membeli premium. Sementara di sisi lain, cadangan premium di SPBU terbatas karena “terkuras” selama masa liburan dan tahun baru.

“Kita perhatikan selama liburan dan tahun baru, justru premium tidak putus padahal pada masa-masa itu tingkat kebutuhan BBM meningkat. Begitu liburan dan tahun baru usai, stok premium di APMS pun tinggal sedikit. Jadi begitu diburu saat harga premium turun pasa liburan, tentu premium yang ada akan terkuras habis,” kata Arlingga lagi.

Salah seorang Agen Premium Minyak Solar (APMS), Hendri Sukamto Halim saat dihubungi mengatakan kalau sejauh ini sebenarnya tidak ada masalah dengan pengambilan premium di Depot Pertamina. Keterlambatan penebusan DO menurut Hendri sempat terjadi ketika ada persoalan saat penyeberangan di pelabuhan roro.

“Biasalah kalau saat liburan dan tahun baru, tapi sepertinya sekarang sudah lancar dan kita, baik kemarin dan hari ini terus menebus DO. Dalam sehari rata-rata kita ambil kalau tidak 5 KL ya 10 KL,” kata Hendri. ***