Prekonomian Nasional Melemah

PAD Siak dari Deviden Menurun

PAD Siak dari Deviden Menurun

SIAK (HR)-Perekonomian Nasional melemah dan berdampak pada dunia perbankkan. Kondisi ini mempengaruhi deviden yang diterima oleh Pemkab Siak dari Bank Riau Kepri. Tidak hanya itu, PAD Pemkab Siak terbesar adalah dari devident BUMD yang bergerak di bidang Migas, yakni PT BSP.

Sementara produksi minyak dan harga minyak mentah yang cendrung menurun, juga berdampak pada laba yang diterima PT BSP. Dua pos pendapatan itu diprediksi akan menurun di 2016 mendatang, dan mempengaruhi angka APBD 2016.

Hal ini disampaikan Bupati Siak, H Syamsuar, dalam sidang paripurna, Selasa (15/12), menjawab pandangan umum 6 Fraksi atas nota keuangan RAPBD tahun anggaran 2016 yang disampaikan, Senin (14/12).

Sidang dipimpin oleh Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan, didampingi Wakil Ketua I, Sutarno, dihadiri 28 Anggota DPRD Siak dan unsur Forkompimda Siak. Agenda sidang kali ini Jawaban Kepala Daerah atas Pandangan Umum Fraksi dan penetapan Program Legislasi Daerah.

"Yang terhormat Salomo dari Fraksi Gerinda Plus, menjawab pertanyaan anda tentang menurunnya deviden Bank Riau Kepri, dapat kami jelaskan hal ini dampak dari menurunnya perekonomian nasional, berdampak pada dunia Perbankkan, tidak terkecuali Bank Riau Kepri," terang Syamsuar.

Menjawab pertanyaan Agustiawarman dari Fraksi PAN Plus, terkait angka DBH dari Peovinsi Riau, secara umum ada kenaikan, namun di tahun sebelumnya terdapat piutang sehingga angka terlihat menurun.

Dalam RAPBD 2016 yang diajukan terdapat kenaikan belanja tidak langsung 742 miliar, tahun sebelumnya 723 miliar, hal itu dialokasikan untuk belanja gaji dan tunjangan PNS.

Sehubungan dengan estimasi penambahan jumlah PNS tahun 2016.
Terkait angka prediksi silpa Rp740 miliar yang ditanyakan oleh fraksi Gerindra Plus, Bupati Syamsuar menjelaskan angka itu didapat dari sisa belanja tahun anggaran 2015 dan kelebihan target pendapatan tahun anggaran 2015.

Realiasi APBD 2015 diprediksi 80 persen. Atau tersisa Rp580 miliar dari total APBD 2015 ditambah perkiraan kelebihan target pendapatan tahun anggaran 2015 sebesar Rp160 miliar. Dari jumlah itu diperkirakan silpa tahun anggaran 2015 berkisar Rp740 miliar. (lam)