Bupati Sorot Up Date DPT

Bupati Sorot Up Date DPT

SIAK (HR)-Bupati Siak H.Syamsuar kepada wartawan, mengatakan selama ia tiga kali mengikuti pemilukada, sampai saat ini daftar pemilih belum dilakukan perbaikan.

Kata Syamsuar, banyak nama terdaftar sebagai pemilih, namun mereka ada yang sudah pindah dan meninggal. Menurutnya,  data yang digunakan pada daftar pemilih tetap (DPT) sudah tidak up date.

Lanjut H Syamsuar, masyarakat juga  terlihat mengalami kesulitan dalam memilih atau memberikan hak suaranya. Karena pada saat pemilihan, banyak masyarakat yang tak menerima undangan atau surat pemberitahuan dari KPU. Artinya, potensi masyarakat yang tidak memilih diyakini akan meningkat.

"Dan masih untung   mereka masih mau datang dan memilih menggunakan KTP. Kalau mereka tidak punya keinginan memilih dan tidak dapat undangan, itu akan membuat mereka semakin malas. Meskipun kata KPU itu hanya surat pemberitahuan, namun masyarakat menilai itu undangan dan pertanda diminta untuk mencoblos," pungkasnya.

Kecewa Sementara itu, Warga Siak merasa kecewa dengan kinerja KPU, dengan banyaknya masyarakat yang belum terdaftar di DPT. Masyarakat juga tidak mendapat undangan untuk mencoblos calon bupati dan wakil bupati, sehingga masyarakat menjadi kurang antusias mengikuti pemilihan umum Bupati dan wakil Bupati Siak.

Misrat (28)  warga Bungaraya mengatakan bahwa pilkada tahun 2015 ini kurang sosialisasi dari KPU, sehingga banyak masyarakat yang lebih mengutamakan bekerja dikebun atau memanam padi dari pada menyalurkan hak pilihnya untuk memilih calon bupati dan wakil bupati.

Menurutnya pihak terkait kurang optimal melakukan sosialisasi, sehingga banyak warga yang tidak tau dan mengenal dengan calon bupati dan wakil bupatinya.

"Kami merasa kecewa, pilkada tahun ini terlihat sepi sekali alias kurang meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini semua karena kurang adanya sosialisasi dari pihak terkait (KPU) kepada masyarakat, sehingga banyak masyarakat yang kurang tahu dan mengerti dengan calon dan mengakibatkan menurunya minat masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya," katanya, Rabu (9/12).

Senada juga diungkapkan Mulyono, warga Bungaraya sebagai salah satu saksi dari calon bupati mengungkapkan, masyarakat dikampungnya kurang antusias mengikuti pemilihan umum.
"Lihat saja sendiri, masyarakat yang datang ke TPS satu-satu, tidak secara bersama-sama sehingga panitia pemilihan umum di TPS harus sabar menunggu," ungkapnya.

Dari 420 DPT di TPS2 Kampung Temusai, ada 112 DPT yang tidak ikut mencoblos alias golput. "Ini artinya masyarakat masih kurang tahu dan sadar dalam menyalurkan hak pilihnya untuk memilih Bupati dan wakil bupati,"ungkapnya.

Masyarakat berharap kepada KPU atau pihak terkait untuk pilkada yang akan datang lebih ditingkatkan sosialisasinya kepada masyarakat, agar masyarakat tidak golput lagi dan tahu akan manfaat pilkada.

Pantaun Haluan Riau di setiap TPS yang ada di Kecamatan Bungaraya rata-rata kurang meriah dan sepi, dan di lapangan juga banyak masyarakat yang lebih memilih menanam padi dari pada mencoblos calon bupati/wakil bupati.(adv/humas)