Kebakaran di Ramayana Berlanjut

Api Menjalar Hingga Lantai III

Api Menjalar Hingga Lantai III

PEKANBARU (HR)-Hingga Rabu (9/12) siang kemarin, kebakaran di pusat perbelanjaan Plaza Sukaramai atau Ramayana, masih berlanjut. Bahkan api sempat membesar dan menjalar hingga lantai III gedung pusat perbelanjaan itu. Akibatnya, pedagang pun langsung panik dan berusaha menyelamatkan barang-barang dagangan mereka.

Api
Dari pantauan lapangan, api tampak kembali membesar beberapa saat setelah hujan mengguyur kawasan itu. Petugas dan mobil pemadam kebakaran masih tampak hilir mudik berupaya memadamkan api. Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Sudirman depan Ramayana, juga macet karena pengendara berlalu secara perlahan untuk menyaksikan peristiwa itu.

Meski sudah berlangsung sejak Selasa (8/12) sore kemarin, api belum juga bisa dipadamkan hingga tuntas. Hingga Rabu kemarin, petugas juga belum bisa memastikan apakah ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Ketika api tampak membesar dan menjalar hingga lantai III, para pedagang tampak langsung panik. Para pedagang yang tokonya berada di bagian luar Plaza Sukaramai, langsung berupaya menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Beberapa di antara mereka memecahkan kaca jendela untuk mempermudah proses evakuasi barang-barang.
"Apinya makin besar nak. Kalau apinya sampai keluar, habislah barang dagangan apak," ujar H Darman, salah satu pemilik toko yang berada di bagian luar gedung plaza.

Ketika ditemui di lokasi kebakaran, Wakapolresta Pekanbaru, AKBP S Putut Wicaksono mengakui, meski sudah terbakar selama 26 jam, pihaknya belum bisa memastikan adanya korban jiwa dalam kejadian itu. Hal itu disebabkan petugas masih kesulitan menyelidiki lantai basemen yang merupakan awal dari terjadinya kebakaran itu.
"Belum ada (korban jiwa). Kita belum dapat laporannya. Mudah-mudahan jangan sampai (menimbulkan korban jiwa)," katanya.

Hingga berita ini diterbitkan, petugas pemadam kebakaran dibantu, polisi dan masyarakat sekitar masih berupaya melakukan pemaaman api.

Rugi Miliaran Rupiah
Terkait kebakaran itu, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Riau, Ahmi Septari, memprediksi kerugian yang dialami pedagang mencapai miliaran rupiah.

"Ratusan pedagang dan pengusaha mengalami kerugian miliaran rupiah. Pemerintah harus merelokasi mereka agar rantai perekonomian tidak terputus dan mereka dapat melanjutkan usahanya," ujarnya.

Selain merelokasi, pemerintah juga diminta memfasilitasi mereka kepada pihak asuransi untuk mengklaim biaya kerugian. Menurutnya, bila hal itu dilakukan pemerintah, akan menjadi penilaian para investor khususnya di bidang superblok untuk menanamkan modal di Pekanbaru.

"Saya kira, investor belum mengurungkan niatnya untuk berinvestasi di Pekanbaru, meski kebakaran ini belum berhasil ditangani," lanjut Ahmi.

Namun, kebakaran hebat itu akan membuat pengusaha untuk lebih waspada. Ahmi mengatakan pengusaha-pengusaha kelas menengah juga harus mengetahui pentingnya asuransi.?

Ahmi juga meminta kepada pihak pengusaha dan investor di bidang superblok untuk lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan dalam dunia usaha. Menurutnya, musibah kebakaran adalah musibah yang tidak bisa dihindari.

Disorot Dewan
Kebakaran itu juga menjadi sorotan bagi DPRD Pekanbaru. Seperti dituturkan Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru, Roni Amriel. Usai menyaksikan lokasi kebakran, ia melihat ada beberapa hal yang patut diperhatikan. salah satunya, terkait tata letak dan kelola yang dilakukan manajemen PT Makmur Papan Permata (MPP) selaku pengelola Ramayana.

"Khususnya di lantai dasar yang dijadikan areal berjualan untuk pedagang. Kalau di tempat lain, lantai dasar ini biasanya jadi areal parkir. Bisa dilihat sendiri, sirkulasi udara di tempat itu kurang nyaman. Kesannya dipaksakan jadi tempat berjualan. Tak bisa dibayangkan ketika kebakaran terjadi. Tentu suasananya jauh lebih pengap dari biasanya," ujarnya.

Tak hanya itu, politisi Golkar ini juga menyorot perihal sumur hydrant yang yang tidak berfungsi serta tidak adanya jalur evakuasi yang representatif, bila terjadi musibah yang tak diduga.

"Jadi, tidak heran jika petugas susah memadamkan api. Situasinya saja sudah begitu. Petugas pasti kesulitan untuk bergerak. Ruangnya sempit apalagi masih banyak barang dagangan yang tak bisa diselamatkan," tambahnya.

Terkait hal itu, Dewan akan memanggil pihak-pihak terkait. Mulai dari PT MPP selaku pengelola, Dishub, Distaruba dan Damkar untuk dimintai keterangannya.


"Kita akan cek semua untuk mendapatkan informasi yang transparan mengenai kejadian ini. Kita minta manajemen dan pemerintah Pekanbaru bekerja keras untuk menyelasaikan permasalahan ini, baik pedagang yang tertimpa musibah dan menormalkan kondisi ekonomi di Ramayana sesegera mungkin," tegas Roni.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri juga mengungkapkan hal senada. Namun untuk skala prioritas, ia meminta aparat untuk melakukan antisipasi dan evakuasi secara maksimal.

"Amankan keadaan sampai tuntas dulu, agar dampak dari kebakaran ini dapat dikondisikan. Begitu juga aparat untuk dapat mengirimkan tim labfor dalam memeriksa keadaan," ujarnya. (nom, dod, ben)