KUANTAN MUDIK (HR)-Musim hujan yang terjadi, membuat masyarakat yang menggantungkan kehidupannya pada sektor karet semakin sulit memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hal ini berpengaruh terhadap hari pasar, Minggu (22/11), dari pagi sampai sore terlihat lengang. Pasar yang biasanya ramai, Minggu terlihat di setiap sudut tidak terlihat kepadatan pembeli.

Eni,ibu rumah tangga  mengakui kalau dua minggu ini sepi pembeli. Masyarakat datang hanya membeli bahan kebutuhan pokok secukupnya.

"Daya beli masyarakat jauh berkurang, selain dihantui musim hujan, harga karet masih rendah sehingga ekonomi masyarakat merosot," ujarnya.

Untuk mencapai harga karet menjadi Rp10 ribu sangat sulit, bahkan ada menyebut harga karet Rp5 ribu sudah mahal. Sehingga kebun karet tua banyak berubah menjadi kebun sawit. (rob)