Beberapa Desa di Tambut

33 Tahun tak Tersentuh PLN

33 Tahun tak Tersentuh PLN

PASIR PENGARAIAN(HR)- Beberapa daerah eks Transmigrasi di Kecamatan Tambusai Utara, sudah ada sejak 1982-an silam. Selama itu juga, masyarakat di daerah yang sudah dibagi menjadi beberapa desa defenitif itu belum merasakan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara.

Kades Tanjung Medan, Sunarji, mengakui sudah sekitar 33 tahun desanya belum teraliri listrik PLN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik, masyarakat memakai listrik dari mesin generator setting (genset) yang dikelola desa.

Masyarakat merasa belum puas menggunakan listrik desa. Pasalnya, selain jam operasional genset hanya 12 jam sehari, biaya listrik juga mahal, antara Rp350 ribu hingga Rp700 ribu per bulan, tergantung pemakaian.
Sunarji menyambut baik rencana PT Pasadena Engineering Indonesia (PEI) yang akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas (PLTBG) berkapasitas 1,5 mega watt (MW) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Naga Mas Agro Mulia berlokasi di Desa Tanjung Medan.

"Mereka akan koneksikan (PLTBG) ke PLN, sehingga hal ini tidak mengganggu listrik masuk desa. Dari itu kita sangat mendukung pembangunan PLTBG di PT Naga Mas," ujar Sunarji usai Rapat di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Rohul, Kamis (12/11) petang.

Sunarji mengungkapkan jika PLTBG di PKS PT Naga Mas Agro Mulia jadi dibangun, sekira 1.200 kepala keluarga di Desa Tanjung Medan akan merasakan listrik bersumber dari PLN.

"Dengan adanya suplai penerangan dari PLN nanti, tentu masyarakat cukup terbantu," jelas Sunarji.
Dari hasil rapat di Kantor Distamben Rohul, PT PEI selaku investor akan membangun PLTBG berkapasitas 1,5 MW di PKS PT Naga Mas Agro Mulia Desa Tanjung Medan.

Usai nota kesepahaman, pihak investor akan melakukan studi kelayakan bisnis, berapa potensi bahan baku limbah cair di perusahaan tersebut yang bisa dikelola.(rtc/esi)