Asap Makin Parah

Perbanyak Posko Penanganan

Perbanyak Posko Penanganan

BANGKINANG (HR)-Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri menegaskan, Pemerintah Kabupaten Kampar agar memperbanyak posko pengaduan dan penanganan korban akibat kabut asap. Selain itu Puskesmas juga diminta aktif 24 jam.

Hal itu diungkapkannya, akhir pekan lalau. Fikri juga minta Pemkab mendistribusikan lebih banyak lagi masker maupun obat-obatan lainnya kepada masyarakat.

Dia juga minta masker yang dibagikan ini sesuai standar dan tidak asal-asalan.
Sementara itu, dari pantauan Haluan Riau, Senin (19/10) hingga Minggu (25/10) kabut asap masih tetap tebal. Bau asap juga makin tajam. Banyak warga mengeluhkan sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan dan hidung akibat asap. Masyarakat berharap pemerintah dengan cepat menuntaskan persoalan asap.

Masyarakat mengeluhkan lambannya penanganan kabut asap oleh pemerintah dan hal ini tidak sesuai dengan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Kampar dua pekan lalu.

Pertemuan
Menyikapi semakin parahnya kabut asap di Riau, Asosiasi DPRD Kabupaten se-Indonesia atau Adkasi Riau bakal menggelar pertemuan Selasa (27/10) besok.

Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri yang juga salah seorang pengurus Adkasi Riau.
"Besok, Selasa (27/10), akan digelar rapat oleh Asosiasi DPRD se-Riau menyikapi permasalahan asap, apa langkah-langkahnya," ujar Fikri.

Pertemuan ini merupakan bentuk adanya sinergi antar DPRD-DPRD kabupaten dan kota di Riau menyikapi persoalan yang dihadapi masyarakat Riau.

Pria yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Kampar itu mengungkapkan bahwa dia kebetulan berdiskusi dengan pimpinan DPRD di Riau membicarakan mengenai rencana pertemuan itu saat pertemuan dengan anggota DPR RI.

Pertemuan Adkasi Riau ini nantinya akan dilanjutkan dengan pertemuan Adkasi se-Sumatera.
"Tentunya dari hasil pertemuan ini akan disampaikan  ke pemerintah pusat,  karena saat ini keadaannya sudah darurat kabut asap, ini  sudah bencana nasional, tidak hanya Kampar, Riau tapi juga Jambi, Sumsel dan wilayah-wilayah Sumatera dan Kalimantan," ucap Fikri.***