Jalan Simpang Beringin-Pasar Baru

Masyarakat Desak Pemkab Segera Perbaiki

Masyarakat Desak Pemkab Segera Perbaiki

PANGKALAN KURAS (HR)-Masyarakat Kelurahan Sorek Satu, kembali mndesak Pemkab Pelalawan segera memperbaiki akses jalan dari Simpang Beringin menuju Pasar Baru atau lebih dikenal dengan nama Jalan Datuk Laksamana Kelurahan Sorek Satu.

Jalan ini sudah diaspal hingga ke KM 2, namun beberapa titik sudah berlobang. Kondisi ini sangat rawan kecelakaan. Karena akses ini sangat padat, terlebih di hari Minggu, karena masyarakat berbondong-bondong menuju Pasar Baru untuk berbelanja membeli kebutuhan hidup.

"Namun, oleh pemerintah permintaan kami agar akses itu diperbaiki hingga kini tak digubris. Padahal akses ini adalah urat nadi bagi seluruh masyarakat dalam Kecamatan Pangkalan Kuras," ungkap Ayup, warga Kelurahan Sorek Satu, Minggu (18/10).

Masyarakat setempat pun sudah sering mengadukan persoalan itu ke anggota dewan asal Pemilihan Pangkalan Kuras dan Pangkalan Lesung, namun belum juga ada responnya. Padahal, akses ini saban hari banyak dilewati oleh pejabat yang berkompeten.
 Bahkan, akses ini juga menghubungkan kantor Lurah Sorek Satu.

Terpisah, anggota DPRD Pelalawan, Habibi Hapri, mengakui kondisi jalan tersebut. Ia pun merasa heran, mengapa oleh dinas terakit akses itu tak pernah dilakukan perawatan. Bahkan, politisi PAN ini amat kesal dengan dinas terkait yang acap melakukan perbaikan akses menuju KM 55, jalan milik Pemkab Pelalawan.

"Kenapa akses jalan Datuk Laksamana ini tak pernah dirawat oleh dinas terkait. Sementara akses yang tak begitu penting di KM 55 senantiasa dirawat dan diperbaiki. Ini sudah tak adil namanya. Kita minta tolong kepada dinas terkait agar bekerjalah. Lakukan monitoring dan turun langsung ke daerah-daerah agar mengetahui kondisi jalan mana saja yang perlu dilakukan perbaikan," ujar Ketua Komisi II DPRD Pelalawan ini.

Akses mulai dari Simpang Beringin ini, imbuh Habibi, sangat parah dengan lobang besar menganga di badan jalan. Kondisi itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Tapi tetap saja tak ada upaya perawatannya. Ia mengaku sudah sering menerima pengaduan masyarakat tersebut dan akan berupaya maksimal melaporkan ke dinas terkait.

"Jadi, kita minta Dinas Pekerjaan Umum bisa mempetakan akses-akses di negeri ini yang perlu dilakukan perawatan secara berkala. Jadi, jelas kerjanya bila ada pemetaan akses-akses yang perlu perawatan tersebut. Ini akses vital yang banyak dilewati orang, kok tak ada perawatan berkala setiap tahunnya," ungkap Habibi kesal.***