PT RAPP Serahkan 11 Ribu Masker

Siswa Sekolah 2 Hari dalam Sepekan

Siswa Sekolah 2 Hari dalam Sepekan

PEKANBARU (HR)-Menjaga dan melindungi peserta didik dari asap yang masih menyelimuti Riau, tentunya harus dilakukan antisipasi bagi kesehatan siswa.

 Salah satunya memberikan masker kepada peserta didik, selama proses belajar mengajar berlangsung.

Untuk itu, diharapkan kepada pihak swasta agar bisa berpartisipasi dalam menyediakan masker bagi peserta didik dan para guru.

 Sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

 Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Riau Kamsol, usai meneerima bantuan masker yang diberikan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Jumat (2/10) di Kantor Disdikbud Riau.

 "Berdasarkan rekomendasi pihak kesehatan, peserta didik dan juga para guru harus menggunakan masker, untuk hal ini peran swasta yang diharapkan," jelasnya.

Penyerahan masker tersebut diberikan oleh Direktur PT RAPP Rudi Fajar, didamping SHR Manager RAPP Pekanbaru Roni Hasfikar, dengan menyerahkan bantuan 11 ribu masker kepada Disdikbud.

 "Apa yang dilakukan PT RAPP ini tentu sangat mendukung rencana kita dalam kebijakan menyekolahkan mereka selama dua hari dalam satu pekan. Dan ini hendaknya bisa diikuti oleh perusahaan lainya," kata Kamsol.

Sementara Rudi Fajar menyebut, dari 11 ribu masker yang diserahkan, 10 ribu pc merupakan masker jenis sensi dan seribu pc masker jenis N95.

 Bantuan ini sebagai kepedulian PT RAPP dalam membantu masyarakat khususnya pada bidang pendidikan, agar bisa tetap berjalan.

"Masker ini kita harapkan bisa bermanfaat oleh peserta didik dan para guru, sehingga mereka bisa melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik di sekolah," pungkasnya.

Belajar Dua Hari Sepekan
Kamsol menambahkan, dari hasil diskusi publik tersebab asap yang diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Riau, Kamis (1/10), didapati kesepakatan peserta didik akan bersekolah selama dua hari pada setiap pekannya.

Keputusan itu diambil dalam rangka mengejar ketertinggalan pelajaran yang dialami oleh peserta didik di Provinsi Riau, diakibatkan libur kabut asap yang hampir dua bulan.

 "Peserta didik akan bersekolah pada Senin dan Selasa, saat sekolah itu, mereka akan diberikan modul pembelajaran dan tugas," ujarnya.

"Kita harap kesepakatan ini bisa dijalan dengan baik, dan para guru juga bisa memaksimalkan pertemuan dalam dua hari tersebut.

 Begitupula halnya kepada siswa juga bisa tetap belajar walaupun dalam kondisi libur," pungkasnya. (nie)