Staf Ahli Kementerian Pertanian RI Kunjungi P4S

Staf Ahli Kementerian Pertanian RI Kunjungi P4S

Siak Hulu (HR)-Dalam rangka kunjungan kerja dan peletakan batu pertama pembangunan irigasi bagi kelompok tani di Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Staf Ahli Kementerian Pertanian RI, Mukti Sarjono, yang membawahi bidang percepatan peningkatan tanaman padi, jagung dan kedelai, mengunjungi Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Senin (19/1).

Turut hadir dalam kunjungan itu, Bupati Kampar H Jefry Noer, Ketua TP PKK Kampar, Eva Yuliana, Pimpinan Bank Mandiri, BRI, Bank Riau Kepri Perwakilan Pekanbaru, Bank Riau Kepri Cabang Kampar, Kadis Pertanian Provinsi Riau dan lainnya.

Dalam kunjungan itu, Bupati Kampar, H Jefry Noer, menjelaskan, P4S Kubang Jaya tempatnya mencetak petani dan pekerja handal untuk memajukan ekonomi masyarakat. Karena itu, banyak dikunjungi oleh pejabat pusat dan daerah untuk melihat langsung.

Kunjungan di awali ke lokasi peternakan sapi. Di sini, Bupati Jefry Noer, menjelaskan soal pakan ternak sapi yang dihasilkan dari mesin cooper blender kapasitas 1 ton perjam, dapat menghasilkan pakan ternak. Pakan dihasilkan dari pelepah sawit, kemudian dilebur menggunakan mesin penghancur cooper blender.

Untuk dapat siap jadi makanan ternak, diolah lagi dan caranya ada dua macam, cara olahan pertama dicampur dedak, ada juga gula merah dan lain campuran permentasi atau cara ke dua dengan dijemur, campur Naura, nutrisi. "Pakan ternak yang dihasilkan sudah di uji coba di P4S dan hasilnya, sapi cepat gemuk," kata Jefry.

Usai dari ternak sapi, Staf Ahli Kementerian Pertanian melihat perkebunan tanaman bawang yang baru saja mulai ditanam. Di sini, Jefry menjelaskan cara tanam bawang, mulai dari bibit bawang yang sudah dihasilkan sendiri oleh Kampar, pengolahan tanah agar PH nya harus di atas 6, karena kalau di bawah 6 maka hasil bawang akan kerdil, hal ini pun sudah dibuktikan di P4S, hingga hasil bawang bisa dalam satu hektare menghasilkan sampai 23 ton.

Di tempat pelatihan menjahit, Jefry menjelaskan ide dasar dibuat pelatihan menjahit bagi kaum perempuan yang menganggur, karena kebutuhan baju sekolah SD di Kampar mencapai 166 ribu helai pertahun, belum lagi kebutuhan baju untuk SMP dan SMA.

Kalau hal ini sudah dapat dipenuhi Kampar, banyak tenaga kerja dapat terbantu, bahkan ekonominya terangkat. Karena itu, di tempat pelatihan menjahit kaum perempuan dilatih untuk mencari uang, bukan hanya pintar menjahit semata.(adv/humas)