Ekonomi Lesu

Pembeli Emas Perhiasan Ikut Turun

Pembeli Emas Perhiasan Ikut Turun

Jakarta (HR)-Minat masyarakat untuk membeli emas perhiasan juga terpengaruh akibat kondisi ekonomi Indonesia yang sedang melemah. Para pedagang emas perhiasan di Pasar Cikini Gold Center Jakarta Pusat mengungkapkan penurunan jumlah pembeli.

Misalnya, seorang pedagang bernama Yudis, pemilik Toko Yudistira di CGC mengatakan, jumlah pembeli di tokonya mengalami penurunan, setidaknya sejak 2 pekan lalu. Apalagi akhir pekan lalu harga emas batangan Antam sempat melonjak Rp17.000/gram dalam sehari jadi Rp586.000/gram. Yudis menjual emas perhiasan 22 karat Rp490.000/gram (emas 22) untuk kadar 75 persen sudah termasuk ongkos.

"Sebelum naik Rp17.000/gram, ada sih sekitar 10 orang yang datang. Setelah Rp17.000/gram, harga emas naik, yang berkunjung dan beli sekarang nggak sampai 5 orang," kata Yudis kepada detikFinance, Minggu (27/9)
Yudis mengatakan umumnya pembeli emas perhiasan saat ini adalah berdasarkan kebutuhan bukan untuk investasi. Para pembeli umumnya adalah calon pasangan yang sedang mencari untuk cicin kawin.

"Untuk penjualan pun Kebanyakan kita melayani pembelian cincin kawin. Tapi yang biasanya 15 gram, kita turunkan bobotnya jadi 10 gram, jadi ada yang beli," katanya.

Menurutnya faktor naiknya harga-harga kebutuhan pokok membuat daya beli masyarakat turun. Sehingga butuh upaya promosi dari para pedagang seperti layanan cincin perhiasan yang isinya soal doa agar menarik pelanggan, termasuk memperkecil bobot perhiasan agar laku.

"Pertama ya karena naiknya harga kebutuhan. Namun karena kita masih mau ada yang beli, makanya kita coba upaya seperti mengurangi bobot cincin kawin, dari 20 gram jadi 15 gram. Kita sadar kalau sebenarnya orang itu mau keep buying, cuma mereka lagi membatasi pengeluaran," katanya.(dtf/mel)