Kabut Asap Sudah Sampai Malaysia Bandara SSK II Kembali Lumpuh

Siswa Diliburkan Lagi

Siswa Diliburkan Lagi
PEKANBARU (HR)-Dunia pendidikan di Riau, menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak dari bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. 
 
Aktivitas belajar dan mengajar di sekolah menjadi terganggu karena siswa sering diliburkan. Seperti yang kembali dilakukan Dinas Pendidikan Riau untuk meliburkan siswa, terhitung sejak Jumat (11/9), hingga tiga hari ke depan. Kebijakan itu diambil setelah kabut asap yang menerpa Riau, kembali menebal. Padahal, para siswa baru saja diliburkan hingga Kamis (10/9).
 
Khusus untuk Kota Pekanbaru, hujan lebat yang sempat turun pada Selasa kemarin, ternyata tak bisa membuat kawasan Kota Bertuah dan sekitarnya bisa terbebas sepenuhnya dari asap. Bahkan pada Jumat kemarin, kualitas udara Pekanbaru sempat kembali masuk kategori berbahaya. 
 
Tidak hanya Pekanbaru, libur tersebut juga diberlakukan di sejumlah daerah lainnya. Khususnya bagi daerah yang status udaranya sudah masuk kategori sangat tidak sehat. 
 
Siswa Saking tebalnya kabut asap, aktivitas di Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru, juga kembali terganggu. Praktis sepanjang Jumat kemarin, hanya dua pesawat yang terbang, keduanya tujuan Pekanbaru-Jakarta. Sedangkan jadwal penerbangan lain, tidak ada yang terlaksana karena jarak pandang di landasan pacu hanya sepanjang 500 meter. 
 
Sementara itu, kabut asap yang muncul akibat Karhutla di Pulau Sumatera, saat ini sudah mulai memasuki negara tetangga, Malaysia. Salah satu kawasan yang sudah diselimuti kabut asap itu adalah daerah Petaling Jaya, Selangor, Malaysia.
 
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, asap tebal yang meliputi Pekanbaru dan daerah lainnya di Riau mengungkapkan, asap kali ini masih kiriman dari Sumatera Selatan dan Jambi. Asap akibat Karhutla di dua provinsi tetangga itu dibawa angin yang bergerak dari arah selatan ke timur. "Titik api di Riau hanya 12 titik. Jadi kita mendapat kiriman asap dari dua provinsi ini," terangnya. 
 
Libur Lagi Akibat kabut asap yang kembali tebal, Dinas Pendidikan (Disdik) Riau akhirnya meliburkan kembali para siswa. Hal itu mengingat kondisi cuaca yang tidak sehat dan bisa membahayakan kesehatan para siswa. Dari pantauan di Kota Pekanbaru, beberapa sekolah ada yang telah memulai aktivitas belajar mengajar, setelah para siswa diliburkan hingga Kamis kemarin. Namun begitu asap mulai menebal lagi, para siswa akhirnya dipulangkan lagi. 
 
Kondisi itu dibenarkan Kadisdik Riau, Kamsol. Pihaknya meliburkan para siswa sejak Jumat kemarin, begitu kondisi udara di Riau masuk dalam kategori sangat tidak sehat.
 
"Sesuai arahan dinas kesehatan, jika kondisi sangat tidak sehat sesuai dengan protap selama tiga hari berturut-turut. Kita mengimbau seluruh dinas kabupaten/kota meliburkan sekolah, terutama anak PAUD, TK, SD dan SMP," ujar Kamsol.
 
Sementara untuk kelas-kelas akhir, jika memang harus bersekolah, pihaknya mengimbau para siswa tidak banyak melakukan aktivitas di luar kelas. Hal ini supaya para siswa tidak terlalu banyak menghirup udara yang tidak sehat akibat kabut asap.
 
Bandara SSK II Lumpuh Tidak hanya dunia pendidikan, aktivitas penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru, juga kembali lumpuh pada Jumat kemarin. Kabut asap yang tebal, membuat jarka pandang di landasan pacu pesawat jadi terbatas hanya 500 meter. Sehingga membahayakan bagi dunia penerbangan.
 
Menurut Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan, seluruh maskapai terpaksa menunda keberangkatan menuju Pekanbaru. Namun untuk jadwal keberangkatan dari Pekanbaru ke Jakarta, ada dua maskapai yang berangkat pada penerbangan pertama pukul 06.30 WIB Lion Air dan Garuda pukul 07.00 WIB. Keduanya sama-sama tujuan Jakarta. 
 
"Pesawat yang berangkat pagi itu pun yang nginap, dan paginya langsung berangkat, dengan jarak pandang 500 meter. Masuk siang hari jarak pandang mencapai 700 meter," ujarnya. 
 
Meski dua maskapai itu berhasil berangkat, tidak serta membuat aktivitas di Bandara SSK II berjalan normal. Pasalnya hingga sore hari, sekira pukul 14.00 WIB, jadwal penerbangan masih terganggu.
 
Untuk jadwal kedatangan, terdapat tujuh penerbangan mengalami penundaan. Sedangkan untuk jadwal keberangkatan, ada lima penerbangan yang mengalami penundaan. Untuk kedatangan yang mengalami pembatalan ada empat penerbangan dan empat pembatalan keberangkatan.
 
Sampai Malaysia Sementara itu, Andika, WNI yang bermukim di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia, mengakui kabut asap dari Sumatera saat ini sudah sampai ke Malaysia. Bahkan kabut asap ini juga mendapat sorotan dari seluruh media massa lokal.
 
"Saya dan keluarga sudah hampir 3 tahun ini tinggal di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia. Apa pemerintah RI nggak malu ya negeri orang sampai seperti ini? Berita bencana asap di media cetak Malaysia sepertinya lebih banyak porsinya daripada berita di media di Indonesia," terang Andika dalam surat elektronik ke [email protected].
 
"Entah kenapa sepertinya bencana yang tidak berdampak ke Jakarta sepertinya dianggap enteng. Teman-teman di Riau sudah tidak bisa beraktivitas normal, anak-anak sudah tidak bisa bersekolah," tambahnya.
 
Dia berharap pemerintah Indonesia mengambil tindakan segera memadamkan api, juga media di Indonesia juga kritis memberitakan. "Sebagai WNI saya tunggu tindakan cepat pemerintah pusat. Indonesia bukan hanya DKI dan sekitarnya," tutup dia. 
 
Memburuk Terpisah, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi, membenarkan jarak pandang di Kota Pekanbaru kembali memburuk. "Visibility atau jarak pandang kita hanya 500 meter, di Rengat dan Pelalawan hanya sekitar 200 meter saja," sebutnya.
 
Untuk wilayah Sumatera terdeteksi ada 575 titik panas, yang terbanyak terdapat di wilayah Sumatera Selatan dengan titik panas sebanyak 449 titik. Sedangkan untuk Riau sendiri terdeteksi ada sebanyak 11 titik panas.
 
" Wilayah Provinsi Jambi terdapat 59 titik, Bangka Belitung 49, dan di Provinsi Lampung terdeteksi tujuh titik panas. Di Riau ada 11 titik yang tersebar diwilayah Indragiri Hilir tiga titik, Pelalawan dua titik, dan Indragiri Hulu, enam titik," kata Slamet. 
 
 
Ditambahkan Kepala Analisa Ardithama, untuk wilayah Riau terpantau ada 11 titik api. Titik itu berada di Indragiri Hilir sebanyak 3 titik, Pelalawan 2 dan Indragiri Hulu 6 titik. Secara umum cuaca wilayah Provinsi Riau cerah berawan diselimuti kabut asap. Sedangkan peluang terjadi hujan, sangat kecil kemungkinannya. Kondisi ini dipredikasi akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan. "Tak ada peluang hujan untuk tiga hari ke depan," ujar Ardhitama. (nur, her, rud)