KEMBANGKAN KOMODITI KOPI

Dishutbun Bina Kelompok Masyarakat

Dishutbun Bina  Kelompok Masyarakat
SELATPANJANG (HR)-Setelah unggul dengan komoditas sagu Meranti yang telah diakui oleh dunia international itu, saat ini Kubupaten Kepulauan Meranti melalui Dinas Kehutanan Perkebunan tengah mempersiapkan segala sesuatunya untuk peningkatan produksi kopi yang bercita rasa excellent itu.
 
Kopi Liberika Rangsang nama komoditas unggulan ke dua ini, saat ini tengah dilakukan berbagai persiapan.
 
 Antara lain instansi teknis ini tengah melatih para kelompok masyarakat  yang dipersiapkan untuk mampu mengelola dan mengembangkan kebun kopi tersebut ke depan secara professional.
 
Masyarakat diberikan pelatihan tentang apa saja yang berkaitan dengan budidaya bahkan untuk paska panen maupun pemasarannya.
 
Dalam waktu dekat ini kita akan membentuk secara resmi kelompok masyarakat pekebun kopi yang nantinya akan membudidayakan tanaman kopi di berbagai sentra-sentra kopi yang ada di Meranti.
 
Demikian penjelasan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Meranti Makmun Murod kepada Haluan Riau di ruang kerjanya Kamis kemarin.
 
Diungkapkannya juga, pada bulan Oktober mendatang, pihaknya bekerjasama dengan BALETRI (Balai Penelitian Tanaman Industri ) Sukabumi, akan mempersentasikan varitas kopi Liberika Rangsang di depan para juri.
 
 Hasilnya nanti akan menjadikan Meranti memiliki varitas unggulan dari kopi tersebut.
Dan mulai tahun depan, Pemkab Meranti akan mengembangkan perkebunan kopi tersebut hingga ke pelosok desa yang berpotensi tumbuh suburnya kopi liberika itu.
 
“Kalau hingga saat ini luas kopi di Meranti baru sekitar 1.200 hektare, dan sentra utamanya di Desa Kedabu Rarapat Kecamatan Rangsang Pesisir. Ke depan akan dikembangkan ke desa-desa sekitar terutama di Pulau Rangsang.
 
Sebab tumbuhan kopi ini adalah tanaman sela, di antara pokok kelapa. Sehingga masih cukup berpotensi menambah ribuan hektare lagi kebun kopi di Kepulauan Meranti, karena luas perkebunan kelapa di Meranti juga sampai puluhan ribu hektare.
 
Namun demikian, untuk sementara kita fokuskan dulu di Desa Kedabu Rapat dalam pembentukan kelompok masyarakat tersebut. Sehingga dengan pembentukan kelompok masyarakat ini nantinya para pekebun kopi akan menikmati peningkatan kesejehteraannya.(jos)