Video Terakhir Penumpang AirAsia

Membantu Ungkap Identitas Korban

Membantu Ungkap Identitas Korban

Berdasarkan hasil dari rekaman CCTV saat penumpang melakukan Boarding Pass di Bandara Juanda, Minggu 28 Desember 2014 lalu, terlihat seorang anak kecil berusia 10 tahun menggunakan kaos Minnie Mouse, sama dengan ciri pada jenazah berlabel B 015.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengungkap identitas 36 penumpang dan tiga kru Pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di Perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan.

Untuk mengungkap 39 identitas korban bukanlah perkara mudah, bahkan proses identifikasi jenazah penumpang AirAsia QZ8501 dianggap lebih sulit daripada proses identifikasi korban pesawat Sukhoi Superjet yang jatuh di Gunung Salak dan Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Ukraina.

Pada proses identifikasi jenazah penumpang AirAsia QZ8501 dikerahkan lebih dari 242 ahli dari berbagai bidang dan berbagai negara.

Namun, di balik semua jerih payah melawan segala kesulitan itu, pada perjalanan proses identifikasi, banyak hal yang akhirnya membuat identifikasi menjadi lebih mudah.

Salah satunya hal yang membantu tim DVI untuk mengungkap identitas jenazah adalah keberadaan data rekaman video terakhir para penumpang Pesawat AirAsia QZ8501.

Memang, rekaman video itu hanyalah rekaman yang memperlihatkan kondisi penumpang AirAsia QZ8501 saat melakukan Boarding Pass di Bandara Juanda, Surabaya.

Dan rekaman video itu hanyalah hasil rekaman kamera keamanan closed circuit television (CCTV) yang terpasang di bandara.
Tapi, siapa sangka, banyak sudah jenazah korban jatuhnya AirAsia QZ8501 yang teridentifikasi melalui data rekaman video itu.

Minnie Mouse

Contohnya adalah saat tim DVI berhasil mengidentifikasi jasad gadis kecil bernama Jie Stevie Gunawan pada Minggu, 4 Januari 2015 lalu.

Jie Stevie dikenali berkat data sekunder berupa rekaman CCTV yang memperlihatkan Jie Stevie mengenakan baju kaus bergambar tokoh kartun Minnie Mouse ketika melakukan Boarding Pass di Bandara Juanda, Minggu 28 Desember 2014.

"Setelah melaui proses rekonsiliasi dan kita cocokkan dengan ciri korban yang terekam pada CCTV, maka kami tetapkan korban bernama  Jie Stevi Gunawan," kata Kepala Pusat Kedokteran Brigjen Pol Arthur Tampi.

Arthur menjelaskan, baju kaus bergambar Minnie Mouse itu masih melekat pada jasad Stevi saat ditemukan tim SAR.

Ketika itu Tim DVI Polda Jawa Timur juga menggunakan hasil rekaman kamera keamanan CCTV Bandara Juanda untuk mengungkap identitas korban meninggal dunia dalam tragedi jatuhnya Air Asia QZ 8501 di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Berdasarkan hasil dari rekaman CCTV saat penumpang melakukan Boarding Pass di Bandara Juanda, Minggu 29 Desember 2014 lalu, terlihat seorang anak kecil berusia 10 tahun menggunakan kaos Minnie Mouse, sama dengan ciri pada jenazah berlabel B 015.

"Setelah melaui proses rekonsiliasi dan kita cocokkan dengan ciri korban yang terekam pada CCTV, maka kami tetapkan korban bernama  J Stevi Gunawan," Kepala Pusat Kedokteran Brigjen Pol Arthur Tampi.

Menurut Arthur Tampi, Stevi terekam mengenakan baju dengan gambar tokoh kartun Minnie Mouse dan baju itu masih melekat pada jasad Stevi saat ditemukan tim SAR.

Jenazah Stevi ditemukan Kapal USS Samson milik Angkatan Laut Amerika dalam kondisi terapung tak jauh dari lokasi ditemukanya serpihan Air Asia QZ 8501 di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Begitu juga saat tim DVI mengungkap identitas penumpang bernama Cindy Clarisa Soetjipto warga Malang, Jawa Timur.

"Dari temuan sekunder properti yaitu baju dan celana dari korban yang sesuai dengan data antemortem rekaman CCTV," kata Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono, kemarin, Kamis 15 Januari 2015.

Gendongan Bayi
 
Hal yang sama juga dilakukan tim DVI saat mengungkap identitas dua WN Korea Selatan Kyung Hwa Lee dan Seong Beom Park pada, Minggu 11 Januari 2015.

Dua jasad teridentifikasi sebagai pasangan suami istri warga negara Korea Selatan bernama Seong Beom Park (37) dan Kyung Hwa Lee (34).

Jasad Seong Beom Park dan istrinya Kyung Hwa Lee teridentifikasi dari data sekunder dan primer serta berbagai properti yang ditemukan pada jasad keduanya.

Jasad Park dan Lee merupakan dua jenazah yang ditemukan tim penyelam TNI AL di dasar laut tak jauh dari lokasi ditemukannya ekor AirAsia QZ 8501 di Selat Karimata.

Kedua jasad ditemukan pada Jumat 9 Januari 2015 dalam kondisi duduk di kursi penumpang dan masih terikat sabuk keselamatan.
Saat ditemukan, jasad Park tengah memeluk erat kursi bayi yang diduga tempat yang duduki bayinya bernama Yuna Park selama penerbangan dari Bandara Juanda menuju Singapura.

Dari bukti temuan itu, terlihat Park dan Lee ingin berusaha melindungi bayinya saat pesawat jatuh dan tenggelam di lautan.
Sayangnya, tim SAR gabungan tidak menemukan bayi berusia 11 bulan itu di lokasi ditemukannya kedua jasad orangtuanya.
Dari data manifest AirAsia QZ8501 diketahui, dalam penerbangan itu, Park dan Lee duduk bersampingan dengan nomor bangku 3F dan 4F di kabin zona satu.

Hingga hari ini, belum diketahui di mana dan bagaimana nasib Yuna Park. Yang tertinggal dari bayi itu hanya kursi bayi yang kini berada Posko SAR Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Dalam hasil rekaman video CCTV terlihat Seong Beom Park memakai gendongan bayi saat berada di bandara. Dan, saat jenazahnya ditemukan, Park juga masih memakai gendongan bayi itu.

Selain tiga korban ini, masih banyak jenazah korban musibah AirAsia QZ8501 lainnya yang berhasil dikenali karena mereka sempat terekam CCTV bandara sebelum masuk ke Pesawat AirAsia QZ8501.(viv/yuk)