Pemkab Pesisir Selatan

Intensifkan Pemeriksaan Hewan Kurban

Intensifkan Pemeriksaan Hewan Kurban

Painan  (HR)- Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan terus mengintensifkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di daerah itu hingga Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriyah.

Kepala Dinas Peternakan Pesisir Selatan Nuzirwan di Painan, Minggu  (6/9), mengatakan dalam melakukan pemeriksaan, pemkab melibatkan semua petugas kesehatan peternakan yang ada di kabupaten setempat dan seluruh kecamatan yang ada. "Pemeriksaan kesehatan hewan kurban akan berlangsung hingga hari pemotongan hewan atau pada hari raya Idul Adha 1436 Hijriyah di seluruh kecamatan yang ada, " katannya.

Jika petugas menemukan adanya indikasi kelainan kesehatan bagi hewan yang akan di kurban (potong) maka, pemkab akan mengambil tindakan dengan tidak membolehkan memotong hewan tersebut karena dikhawatirkan dapat merusak kesehatan manusia jika mengonsumsi.

"Jika petugas menemukan keganjilan pada hewan tersebut dan dikhawatirkan dapat merusak kesehatan manusia akibat mengonsumsi dagingnya, maka kita akan memutuskan untuk tidak memotong hewan itu, " katanya.
Ia mengatakan, pemeriksaan kesehatan dan pemantauan hewan ke lokasi pemotongan tersebut sudah merupakan kegiatan rutin bagi petugas peternakan di kabupaten itu setiap tahunnya, namun lebih diintensifkan pada hari Raya Idul Adha karena pemotongan hewan jauh lebih banyak dari hari-hari biasa.

Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas kesehatan hewan di kabupaten itu, sejauh ini belum ditemukan peredaran hewan ternak yang tidak layak konsumsi karena mengandung berbabagi bibit penyakit perusak kesehatan manusia.
Khusus untuk kurban, persediaan sapi di kabupaten itu sebanyak 18 ribu ekor. Sedangkan kebutuhan sapi kurban pada hari raya Idul Adha 2015 diprediksi sekitar 16 ribu ekor. Meningkat dari tahun lalu yang hanya sebanyak 14 ribu ekor.
Untuk kebutuhan kurban lokal (dalam kabupaten) pada tahun 2015 sekitar 8 ribu ekor, tahun lalu sebanyak 6 ribu ekor. Sementara kebutuhan luar daerah, pada tahun lalu (2013) kabupaten itu memasok sapi kurban sebanyak 9 - 10 ribu ekor. Diprediksi meningkat pada tahun ini mencapai 11 ribu ekor.

"Jumlah sebanyak 18 ribu ekor tersebut tersedia hampir disemua sentra produksi ternak yang ada di kabupaten ini. Dari persediaan yang ada saat ini diyakini sudah melebihi untuk kebutuhan sapi potong kurban dalam dan luar daerah, " katanya.
Kabupaten itu juga merupakan salahsatu daerah pemasok sapi kurban bagi daerah lainnya di Sumbar. Perdagangan sapi, ke luar daerah terjadi sekitar 14 ribu ekor per tahun.

Aswar (45) seorang pedagang sapi kurban di kabupaten itu, mengatakan, pedagang hewan kurban saat ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan sapi kurban sejak sebulan terakhir.
Selain sulit untuk mendapatkan hewan kurban, pedagang juga mengeluhkan mahalnya harga sapi kurban saat ini. Kenaikan harga mencapai 25 persen perekornya dari harga semula. (ant/ivi)