Imron Saheman-Pejuang 45

Azam Belum Kesampaian

Azam Belum Kesampaian

Di lahan eks Dinas Pekerjaan Umum itulah untuk pertama kalinya Sang Merah Putih dikibarkan. Dan mantan Bupati Bengkalis itu turut mengibarkannya.

Hanya satu harapan pejuang 45 itu kepada Pemerintah Provinsi Riau, yakni berdirinya Tugu Perjuangan Kemerdekaan di areal tersebut, layaknya Monumen Nasional di Jakarta.

Sebagai satu-satunya Pejuang 45 yang tersisa, Imron Saheman mengungkapkan azamnya yang hingga ini belum terwujud. Yaitu adanya Monumen Juang Riau, yaitu monumen sejarah perjuangan rakyat Riau dalam merebut Kemerdekaan Republik Indonesia, kepada Ahmadsyah Harrofie Pj Bupati Bengkalis.

"Sebagaimana Monumen Nasional (Monas) di Jakarta. Atau Museum Jogya Kembali (Monjali) di Jokyakarta. Saya ingin sekali di Riau ada monumen serupa. Sudah kepada tiga Gubernur Riau kami diusulkan. Tapi hingga sekarang belum juga terwujud," cerita Imron Saheman.

Katanya, monumen itu nantinya akan berisi berbagai macam alat-alat perang yang lalu dan catatan sejarah perjuangan rakyat di seluruh kabupaten/kota di Bumi Lancang Kuning ini.Diceritakannya, beberapa karibnya yang ikut mengusulkan pembangunan Monumen Juang Riau saat ini sudah berpulang ke rahmatullah.

"Kami berempat menandatangani usulan itu. Saat ini yang tinggal hanya saya sendiri. Yang lain sudah almarhum," ujar Imron Saheman, seraya menyebut nama dua dari ketiga karibnya dimaksud adalah H Raja Rusli dan Abbas Jamil.

Kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Provinsi Riau itu, Imron Saheman juga menceritakan bahwa Pelaksana Tugas Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman mendukung pembangunan monumen tersebut.

Selain itu, Imron Saheman yang mengaku dia ikut berjuang merebut kemerdekaan saat berusia 17 tahun.''Saat saya berpangkat Letnan, Rivaie Rahman masih memakai celana pendek,'' Imron Saheman bernostalgia.

Mengenai lokasi yang direncanakan tempat pembangunan monumen tersebut, yaitu eks Dinas Pekerjaan Umum di Jalan Riau, Imron Sahemen memiliki kenangan tersendiri.

"Di sanalah tempat pengibaran bendera Merah Putih pertama kali dan saya ikut mengibarkannya," kenangnya.

Dia sangat berharap pembangunan monumen itu dapat segera direalisasikan sebagai salah satu upaya untuk mewariskan semangat juang kepada generasi muda.

Hal ini terungkap dalam kedatangan penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie, Sabtu (29/8) pagi ke kediaman H Imron Saheman di Jalan Wijaya Kesuma 17 Tangkerang, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.

Hajat kedatangan orang nomor satu di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini untuk menjemput Bupati Bengkalis masa bakti 1974-1979 agar dapat hadir pada acara silaturahmi dan halal bi halal warga masyarakat Pekanbaru yang berdomisili di Pekanbaru.

Kegiatan silaturahmi dan halal bi halal itu sendiri akan ditaja malam ini di Ballroom lantai II Primiere Hotel, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru pada pukul 19.00 WIB, malam tadi.

Kedatangan Ahmad Syah langsung disambut hangat oleh satu-satunya Pejuangan 45 yang masih hidup yang saat ini berusia 88 tahun.

Setelah Ahmad Syah menyampaikan jemputan dan Imron Saheman menyatakan kesediaannya akan hadir, keduanya terlibat pembicaraan dengan penuh rasa kekeluargaan. Mereka terlihat sangat akrab, seperti seorang ayah dan anak yang lama tak bersua.(grc/yuk)