SIAK (HR)- Reses yang dilakukan tiga kali setahun oleh  anggota DPRD Siak diharapkan bisa membawakan solusi bagi masyarakat, dimana dalam reses tersebut anggota dewan menampung segala aspirasi dan keluhan masyarakat. Namun sayangnya pihak dinas atau SKPD yang bersangkutan tidak ikut dalam reses itu sehingga segala aspirasi masyarakat tidak bisa terjawab dengan tuntas.

"Menanggapi reses yang setiap tahun diadakan tiga kali memang saya rasa perlu dibenahi untuk kedepan, dimana yang perlu dibenahi selama ini reses dewan tidak didampingi oleh SKPD yang ada, atau kabid SKPD. Contohnya masalah pendidikan, kalau kita mengadakan reses masalah pendidikan setidaknya ada Kabid pendidikan sehingga ketika masyarakat menanyakan pendidikan, pertanyaan itu bisa dijawab dan nyambung dengan pertanyaan itu, sehingga kegiatan itu ada singronisasi dengan apa yang diprogramkan oleh SKPD yang terkait," kata Syamsurizal, Ketua Komisi II DPRD Siak kepada Haluan Riau, Rabu (26/8).

Syamsurizal mengungkapkan, selama ini setiap ada reses hanya anggota dewan sendiri yang hadir, dan tidak dihadiri oleh SKPD yang bersangkutan, sehingga ketika ada pertanyaan masyarakat mengenai pendidikan atau kehutanan, pertanyaan itu tidak bisa terjawab.

"Ya kalau anggota Dewannya itu menguasai materi atau program SKPD yang ada tidak ada masalah, kalau mereka yang tak menguasai tentunya tidak akan bisa terjawab dengan puas, dan pertanyaan masyarakat itu mengambang. Karena kita sebagai anggota dewan ini adalah wakil rakyak, kerja kita mengawasi, mengontrol, menyampaikan aspirasi bukan menjawab dan memberikan solusi dari pertanyaan tersebut, yang jelas kedepan kita benar-benar berharap kepada kabid SKPD terkait agar dapat hadir dalam acara reses dewan, agar segala permasalahan masyarakat yang mereka sampaikan dapat terjawab dengan tuntas,"pungkasnya. (gin)