Dirampas Perusahaan

Warga Tuntut Kembalikan Lahan

Warga Tuntut Kembalikan Lahan

TEMBILAHAN (HR)-Petani kelapa Desa Rambaian, Kecamatan Gaung Anak Serka, menuntut perusahaan Citra Palma Kencana segera mengembalikan lahan miliknya dan mengganti rugi atas kerusakan sebagian lahan yang diserobot.

Para petani mengaku tak pernah menjual lahan mereka kepada perusahaan tersebut. Sementara kerusakan sebagian perkebunan kelapa dan penanaman kelapa sawit yang dilakukan perusahaan menggunakan alat berat terjadi tanpa sepengetahuan pemilik lahan. "Kami tidak pernah menjual lahan kepada perusahaan, namun tiba-tiba perkebunan kelapa sudah mereka tanami sawit," terang Ahmad (44), salah seorang korban, juga Kepala Dusun Sumber Jaya, Desa Rambaian kepada tim rombongan wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Indragiri Hilir yang diketuai M Yusuf dan Ketua LSM Perjuangan Anak Negeri (Peran) Firmansyah Saini, saat menggelar pertemuan, Sabtu (22/8).

Ia menjelaskan, jika luas lahan yang diserobot digabungkan, sekira 50 hektare lahan petani telah ditanami sawit berumur setahun. Padahal mereka memiliki bukti kepemilikan sah dari desa sampai kecamatan. "Semua bukti surat tanah ini sudah kami fotocopy, silahkan ambil untuk dibawa pulang, "ujarnya.  Petani lainnya Asnawi, mengungkapkan dulu lahan miliknya hamparan kelapa juga ditanam sagu, kini menjadi sawit.  "Itu bekas tanaman kelapa dan sagu yang saya tanam saat belum diserobot perusahaan," ucapnya, sambil menunjuk bekas pohon kelapa yang sudah lapuk dan tumpukan sabut kelapa. Lebih lanjut, ia menjelaskan ulah perusahaan tersebut terhalang karena pemukiman warga.  

"Untung saja ada rumah, kalau tidak sudah sampai ke pemukiman mereka menanam sawit. Kami minta pemerintah juga menyikapi permasalahan ini," pintanya. Pantauan lapangan, tak hanya lahan warga yang diserobot, diduga perusahaan juga merubah area kawasan hutan menjadi lahan perkebunan sawit. Beberapa pohon besar ditebang dan mengering. Pemilik lahan lain Anjang, menunjukkan contoh kawasan hutan yang masih ada, tak jauh dari area yang sebelumnya diduga kawasan hutan, berubah menjadi  tanaman kelapa sawit. Ia menambahkan, lahan miliknya rusak oleh perusahan tanpa izin, dengan membuat kanal ditanahnya.

Sementara itu, pihak perusahaan belum dapat dikonfirmasi mengenai penyerobotan lahan tersebut. Salah seorang pekerja mengatakan saat ini pimpinan tak ada di lokasi. Demikian juga Kepala Desa Rambaian Ardi, juga tak ada dikediamannya."Bapak lagi di Tembilahan, ada urusan," jawab Arfen, menantu Kades. (mg3)